Home Gaya Hidup Festival Jondang, Lestarikan Tradisi Hantaran Pengantin Zaman Dulu

Festival Jondang, Lestarikan Tradisi Hantaran Pengantin Zaman Dulu

Jepara, Gatra.com - Ribuan warga Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengarak puluhan jondang (hantaran pengantin), untuk dibawa ke makam sesepuh desa, Kamis (23/6). Tradisi ini telah menjadi kegiatan rutin masyarakat desa setempat.

Kepala Desa (Kades) Kawak, Eko Heri Purwanto mengatakan, festival budaya ini sempat terhenti dua tahun lamanya karena pandemi. Ada ribuan warga yang mengarak hasil bumi sebagai persembahan, untuk kemudian dimakan bersama di makam sesepuh desa.

"Ini sebagai ungkapan syukur warga Desa Kawak, atas hasil bumi yang telah diberikan Allah SWT," ujarnya.

Jondang adalah sebuah kotak yang berbentuk persegi panjang sebagai alat penghantar lamaran pengantin. Untuk membawanya terdapat lubang sekitar diameter bambu. Batang bambu kemudian dimasukkan kedalam lubang tersebut untuk dipikul dua orang.

Alat bantu angkut lamaran ini di daerah lain sudah punah. Namun tidak bagi warga Desa Kawak. Jondang tetap dilestarikan dan dikemas dalam Festival Jondang, bersamaan dengan sedekah bumi desa.

"Ini adalah sebagai bentuk pelestarian Jondang, agar tetap dikenal generasi yang akan datang," jelasnya.

Tahun ini ada sekitar 20 jondang yang dibawa masing-masing rukun tetangga (RT). Jondang tersebut berisi makanan, hasil bumi atau palawija. Ini sekaligus ungkapan syukur warga Kawak atas hasil bumi selama setahun.

"Kalau zaman dulu jondang ini berisi perabotan rumah tangga yang dibawa pengantin pria," imbuhnya.

Ketua Panitia Festival Jondang, Karyono mengatakan kegiatan ini untuk mengangkat kembali tradisi Jondang di masyarakaat. Jondang, baginya local wisdom berbentuk benda yang wajib dijaga keberadaannya.

"Kita ingin mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Desa Kawak zaman dulu," ungkapnya.

3148