Home Regional Dampak Banjir di Sektor Pertanian, Dinpertan Cilacap: Tidak Ada yang Puso

Dampak Banjir di Sektor Pertanian, Dinpertan Cilacap: Tidak Ada yang Puso

Cilacap, Gatra.com – Dinas Pertanian Cilacap, Jawa Tengah menyatakan bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Senin dan Minggu (26-27/6/2022), tak sampai membuat tanaman padi puso, meski dampaknya sangat luas.

Diketahui, banjir dan longsor berdampak ke delapan kecamatan. Enam kecamatan di antaranya mengalami banjir yang menyebabkan tanaman padi roboh dan sempat terendam.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Cilacap, Melati Asih mengatakan sementara ini dua tanaman yang paling terdampak adalah padi dan kacang-kacangan. Bencana hidrometeorologi berupa angin kencang dan hujan lebat menyebabkan padi roboh. Banjir juga merendam tanaman padi di wilayah terdampak.

“Jadi yang terlaporkan sementara dari lapangan. Memang kemarin ada yang menyampaikan bahwa karena hujan yang hari Minggu kemarin, ada yang kebanjiran,” katanya, Rabu (29/6).

Wilayah terdampak di antaranya Kecamatan Maos dan Adipala di wilayah Cilacap timur, serta Kawunganten, Bantarsari dan Sidareja di wilayah Cilacap barat. Saat ini, kata dia, petugas di lapangan masih melakukan pendataan mengenai dampak banjir tersebut sehingga data faktualnya belum bisa dikemukakan.

Menurut dia, kacang-kacangan terancam busuk jika terendam banjir. Sementara ini, data yang masuk dari Kecamatan Cipari. Di kecamatan ini, ada 19 hektare tanaman kacang-kacangan dan jagung di tiga desa yang terdampak banjir tersebut.

“Seperti itu. Ada yang kebanjiran, itu yang paling riskan itu kan tanaman kacang-kacangan. Kalau untuk tanaman padi, itu wilayah timur, itu ada juga, hanya roboh,” ucap dia.

Melati Asih menambahkan, meski skala banjir dan angin kencang mencakup wilayah yang luas, namun dia optimis dampaknya tidak sebesar banjir pada Maret 2022 lalu. Pasalnya, rendaman ke tanaman padi dan lainnya hanya berlangsung singkat, sekitar sehari atau dua hari.

Dia yakin bencana ini tidak sampai membuat tanaman padi puso. Hanya saja, dipastikan terjadi penurunan kuantitas dan kualitas produksi padi di wilayah terdampak.

“Kalau puso tidak. Tapi ada penurunan kualitas karena tanaman roboh dan terendam sehari,” kata Melati.

1237