Home Regional Terganjal Regenerasi, Industri Ukir di Jepara Semakin Ditinggalkan

Terganjal Regenerasi, Industri Ukir di Jepara Semakin Ditinggalkan

Jepara, Gatra.com - Semakin berkurangnya generasi muda yang berminat menekuni kerajinan ukir menjadi permasalahan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Apalagi tenaga terampil di kabupaten berjuluk Bumi Kartini, khususnya generasi tua semakin berkurang, dan terganjal regenerasi.

Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan, saat ini membutuhkan roadmap ukir untuk mengangkat industri kayu di Jepara. Meskipun berjuluk Kota Ukir, tetapi kenyataannya, kerajinan ini semakin ditinggalkan milenial.

“Ini harus kita perhatikan. Jika terus dibiarkan akan menjadi permasalahan kita di tahun yang akan datang. Dimana kita kehabisan tenaga ukir di Jepara,” ujarnya di Desa Tahunan, Jumat (1/7).

Roadmap ini, katanya bisa diartikan sebagai peta ataupun panduan yang digunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanan program kegiatan pada kurun waktu tertentu. Sebagai upaya untuk mendongkrak kembali seni ukir.

“Ini akibat beralihnya minat masyarakat untuk bekerja ke jenis usaha lain,” ungkapnya.

Edy akan mengupayakan pengusaha eksportir ukir dan kayu agar dapat berkibar kembali. Salah satu upayanya, ia akan menemui Duta Besar Panama untuk beraudiensi mengenai ekspor ukir dan kayu.

Diketahui, Kecamatan Tahunan merupakan salah satu sentra ukir yang ada di Kabupaten Jepara. Terdapat lebih dari 2.000 pengusaha ukir di Tahunan.

“Kalau tiap pengusaha merekrut minimal 10 orang tenaga kerja, ini luar biasa. Namun kita harus mengedukasi dan mengajak generasi muda untuk meneruskan seni ukir,” ujarnya.

1100