Home Regional Penjual Hewan Kurban di Tegal Tetap Optimis di Tengah Wabah PMK

Penjual Hewan Kurban di Tegal Tetap Optimis di Tengah Wabah PMK

Slawi, Gatra.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih merebak tidak menyurutkan optimisme penjual hewan kurban di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menjelang Iduladha. Perawatan khusus pun dilakukan untuk memastikan hewan ternak bebas PMK.

Hal itu diungkapkan Sudarmono (40), salah satu penjual hewan kurban di Desa Mejasem, Kecamatan Kramat. "Saya tetap optimis wabah PMK tidak memengaruhi penjualan hewan kurban menjelang Iduladha ini," kata pria yang biasa disapa Buyung itu, Sabtu (2/7).

Buyung menjual hewan ternak untuk kurban berupa sapi jenis simetal limosin dan lokal dengan harga Rp20 juta hingga Rp75 juta. Sapi itu didatangkan dari beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Wonogiri, Sukoharjo, dan Blora.

"Ada sekitar 50 sapi yang saya jual dan siap untuk kurban. Bobotnya mulai dari tiga kwintal hingga satu ton," ujarnya.

Sekitar sepekan menjelang Iduladha, Buyung menyebut 30 ekor hewan kurban yang disediakannya sudah laku terjual. "Pembeli berasal dari Tegal dan sekitarnya, seperti Brebes," ungkapnya.

Pria yang memiliki peternakan sapi Big Boss ini berani menjamin hewan ternak yang dijualnya bebas dari berbagai jenis penyakit, termasuk PMK.

“Kami pastikan hewan ternak terpantau kesehatannya. Baik dari kebersihan kandang, pemberian pakan hingga perawatan rutin dengan dokter hewan,” ujarnya.

Menurut Buyung, sapi-sapi yang dimilikinya mendapatkan penanganan dan perawatan khusus. Saat baru didatangkan dari luar kota, sapi terlebih dulu ditempatkan di tempat karantina selama dua pekan.

"Setelah itu, mereka dipisahkan sesuai dengan jenis dan kelompok usia," ucapnya.

Selain itu, pemberian pakan juga memerhatikan kecukupan gizi agar kesehatan sapi tetap terjaga. Pakan yang diberikan berupa konsentrat dicampur dengan ampas tahu dan vitamin B kompleks.

“Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, kita juga mendatangkan dokter hewan dari dinas terkait setiap seminggu sekali. Penyemprotan kandang dengan disinfektan juga kita intensifkan sehari minimal dua kali,” jelasnya.

Calon pembeli dapat melihat langsung sapi-sapi yang dijual di peternakan miliknya di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, tepatnya di sebelah timur sungai Ketiwon. Jika pembelian sudah disepakati, sapi bisa diantar ke tempat pembeli tanpa ada biaya tambahan.

"Bahkan, kami juga siap untuk merawat kalau pembeli menghendaki agar pengirimannya nanti mendekati Iduladha. Selama dititipkan, perawatannya gratis," katanya.

1117