South Dakota, Gatra.com- Langit di Dakota Selatan, Amerika, berwarna hijau cerah dan menyenangkan dalam fenomena atmosfer langka Selasa, 5/7. Namun, sesaat kemudian badai besar merobek negara itu. Badai itu diklasifikasikan sebagai derecho. Times Now News, 08/07. 

Badai angin memenuhi syarat sebagai derecho jika jejak kerusakannya lebih dari 386 kilometer dan badai yang melanda South Dakota awal pekan ini meningkatkan kecepatan angin hingga 159 km/jam di beberapa daerah.

Pemandangan langit hijau yang tidak biasa itu menarik perhatian netizen setelah banyak pengguna berbagi kengerian foto-foto langit hijau.

Seperti yang terlihat di salah satu foto, jam menara di menara jam menunjukkan itu baru jam setengah tiga tetapi langit tampak sangat gelap.

Tidak setiap hari langit berubah menjadi hijau menakutkan. Namun, selama badai, langit mungkin tampak berwarna berbeda dari biasanya seperti ungu atau terlalu gelap di siang hari.

Warna-warna tidak biasa yang terlihat sebelum atau selama badai terkadang berkaitan dengan bagaimana partikel atmosfer berinteraksi dengan sinar matahari.

Langit hijau sebelum atau terjadi selama badai petir dapat menjadi indikator hujan es yang kuat, menurut Layanan Cuaca Nasional. Tetapi bahkan sebagai warna hijau meramalkan cuaca buruk yang akan datang, hampir tidak ada hujan es yang benar-benar dilaporkan di seluruh negara bagian.

“Dibutuhkan kandungan air dalam jumlah besar di dalam awan untuk mencapai warna ini, yang biasanya berarti sejumlah besar es (hujan es besar) harus ada!” jelas ahli meteorologi NWS Dr.Cory Martin.

Warna hijau adalah hasil dari pembiasan atmosfer di siang hari, menurut Accu Weather. Saat Matahari terbenam mendekati cakrawala, warna-warna seperti merah dengan panjang gelombang yang lebih panjang menjadi semakin lazim.

Cahaya merah ini bercampur dengan cahaya di bawah awan petir, yang tampak berwarna biru karena tetesan air, dan menghasilkan efek yang mirip dengan langit hijau yang dimaksud.