Home Regional Kasus Demam Berdarah di Pekalongan Tinggi, Fogging Digencarkan

Kasus Demam Berdarah di Pekalongan Tinggi, Fogging Digencarkan

Pekalongan, Gatra.com –Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah tengah meningkat drastis. Dinas Kesehatan setempat menggencarkan fogging di wilayah-wilayah yang terdapat kasus.

Administrator Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik mengatakan, sejak Januari hingga awal Juli, fogging sudah dilakukan di 61 lokasi berdasarkan laporan adanya kasus DBD.

“Fogging dilakukan di wilayah yang dilaporkan ada kasus DBD dan wilayah yang berdekatan,” kata Opik, Jumat (8/7).

Dia meyebutkan, fogging terutama dilakukan di 16 wilayah kelurahan endemis di antaranya di Kecamatan Pekalongan Utara, meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, Degayu, da Padukuhan Kraton. Kemudian Kecamatan Pekalongan Timur di Kelurahan Kali Baros, Setono, Noyontaansari, dan Kauman. Selain itu, wilayah Kecamatan Pekalongan Barat di kelurahan Medono, Bendan Kergon, Tirto, dan Pringrejo.

“Ketika ada laporan dari warga kita lakukan penyelidikan epidemiologi. Kalau memang itu benar kasus DBD, kita lakukan fogging atau penyemprotan," ujarnya.

Diakui Opik, banyak masyarakat yang menilai fogging merupakan langkah terlambat untuk pencegahan DDB. Dia menjelaskan fogging merupakan upaya penanganan kasus. Langkah ini bertujuan untuk membunuh nyamuk yang membawa virus dengue dan dapat teridentifikasi ketika ditemukan kasus DBD pada wilayah tersebut.

"Kenapa fogging dikatakan terlambat, karena fogging berfungsi membunuh dan memberantas nyamuk yang membawa virus dengue. Kalau sampai ada kasus dengue berarti ada nyamuk yang bawa virus tersebut, lalu kita lakukan penyemprotan," jelasnya.

Menurut Opik, selain fogging, Dinas Kesehatan juga terus melakukan upaya pencegahan untuk menekan angka kasus DBD, di antaranya penyuluhan, dan pemeriksaan jentik berkala.

"Untuk pencegahan kita lakukan penyuluhan, pemeriksaan jentik berkala oleh petugas jumantik di 15 puskesmas. Kami juga sampaikan kepada masyarakat, fogging efektif jika ditindaklanjuti dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bersih-bersih rumah dan lingkungan,” tandasnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus DBD di Kota Pekalongan menunjukkan peningkatan. Selama enam bulan terakhir, terdapat 72 kasus dengan dua penderita meninggal. Jumlah kasus itu lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya. Sepanjang 2021, tercatat hanya ada 39 kasus.

141