Home Internasional Blinken: Tidak Ada Sinyal Rusia Mau Bicara soal Ukraina dalam Pertemuan di G20

Blinken: Tidak Ada Sinyal Rusia Mau Bicara soal Ukraina dalam Pertemuan di G20

Bali, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada hari Sabtu bahwa Washington tidak melihat sinyal atau tanda-tanda Rusia akan melibatkan diri dalam pertemuan diplomat di G20 di Indonesia, yang membahas mengenai invasinya ke Ukraina, pasca Moskow menghadapi rentetan kritik pada pembicaraan di Indonesia.

AFP Sabtu (9/7) melaporkan, sebelumnya Menlu Rusia Sergei Lavrov menyatakan walk out atau keluar dari pertemuan dengan para menteri luar negeri G20, di pulau resor Bali pada hari Jumat, setelah Washington dan sekutunya mengutuk serangan Moskow terhadap tetangganya, Ukraina selama dalam pembicaraan tertutup.
 
"Kami tidak melihat tanda-tanda apa pun bahwa Rusia siap untuk terlibat dalam diplomasi yang berarti (membahas masalah perang di Ukraina)," kata Blinken, setelah bertemu dengan saingan politiknya dari China Wang Yi pada hari Sabtu.

"Jika ada peluang untuk diplomasi, kami akan memanfaatkannya," tambahnya.

Lavrov keluar dari sesi pertemuan pagi pada hari Jumat ketika saingan dari Jerman, Annalena Baerbock mengkritik invasi Rusia ke Ukraina. Dia kemudian meninggalkan sesi sore sebelum Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba berbicara kepada para menteri secara virtual.

"Ada konsensus yang kuat dan Rusia dibiarkan terisolasi, seperti yang sudah terjadi berkali-kali sejak perang ini dimulai," kata Blinken.

"Faktanya, Menteri Luar Negeri Lavrov meninggalkan pertemuan lebih awal, mungkin karena pesan ini sangat jelas," tambahnya.

Berbicara setelah lima jam dalam pembicaraan yang luar biasa panjang dengan Wang, Blinken mengatakan dia telah menekan Beijing dalam  aksi dukungan invasi secara diam-diam, dan meminta China untuk menjauhkan diri dari Kremlin.

Dia juga mengumumkan Amerika Serikat akan memberikan bantuan US $360 juta lagi untuk mendukung Ukraina, termasuk untuk makanan, air minum bersih, perawatan kesehatan darurat dan tempat tinggal.

Pertemuan G20 di Indonesia berlangsung di tengah pertempuran yang berkecamuk di Ukraina timur, dan dengan ketegangan antara Moskow dan negara-negara Barat pada titik tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

Blinken menolak pertemuan langsung dengan Lavrov dan malah menuduh Rusia memicu krisis pangan global. Ia menuntut Moskow mengizinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina yang dilanda perang.
 
"Untuk rekan-rekan Rusia kami: Ukraina bukan negara Anda. Biji-bijiannya bukan biji-bijian Anda. Mengapa Anda memblokir pelabuhan? Anda harus membiarkan biji-bijian keluar," kata Blinken dalam sesi tertutup pada hari Jumat, menurut seorang pejabat Barat.

Lavrov sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan mundur setelah Washington melakukan pembicaraan.

"Bukan kami yang mengabaikan kontak, tapi Amerika Serikat," katanya.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan kepada AFP pada hari Jumat bahwa diplomat Rusia itu pergi setelah beberapa negara mendapat dukungan dalam perang Ukraina. 

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa Lavrov tidak mendengarkan rekan-rekannya.

"Itu bukan cara yang paling konstruktif untuk menghadiri pertemuan G20," katanya kepada AFP.

155