Home Internasional Korea Selatan Luncurkan Pengorbit Bulan Pertama

Korea Selatan Luncurkan Pengorbit Bulan Pertama

Florida, Gatra.com – Korea Selatan meluncurkan pengorbit bulan pertamanya pada Jumat (5/08). Peluncuran ini mempercepat program luar angkasa Korsel, bertujuan untuk mendaratkan wahananya di bulan pada 2030 mendatang.

Sebagaimana yang dilansir dari Reuters, Korea Pathfinder Lunar Orbiter yang diberi nama “Danuri” yang berarti “menikmati Bulan”, diluncurkan dengan roket Falcon 9 SpaceX dari Stasiun Luar Angkasa AS Cape Canaveral Florida pada pukul 08.08 pagi waktu setempat, demikian disampaikan Kementerian Sains Korea Selatan.

Danuri dengan bobot sebesar 678 kg dipisah dari proyektil sekitar 40 menit setelah peluncuran dan mulai berkomunikasi dengan stasiun darat sekitar pukul 09.40.

“Analisis informasi yang diterima mengkonfirmasi ... Danuri beroperasi secara normal,” kata Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan Oh Tae-seog dalam pengumuman, menyampaikan bahwa pengorbit telah membentuk lintasan menuju bulan.

Pengorbit tersebut akan memasuki orbit bulan pada Desember sebelum memulai misi observasi selama setahun, termasuk mencari tempat pendaratan dan menguji teknologi internet luar angkasa, kata kementerian tersebut. Yang unik, uji coba teknologi wireless akan dilakukan dengan memutar lagu milik BTS, Dynamite secara streaming.

 Jika itu berhasil, Korea Selatan akan menjadi penjelajah bulan ketujuh di dunia dan keempat di Asia setelah Tiongkok, Jepang dan India.

Peluncuran tersebut awalnya dijadwalkan pada Rabu namun ditunda karena masalah pemeliharaan dengan roket SpaceX.

Korea Selatan telah mempercepat program luar angkasa, dengan tujuan mengirimkan tim peneliti ke bulan di tahun 2030,  bergabung dengan proyek Artemis yang bertujuan untuk kembali ke bulan pada tahun 2024 mendatang.

Pada Juli lalu, Korea Selatan mengadakan tes peluncuran kedua roket Nuri yang diproduksi di dalam negeri dan melaporkan suksesnya peluncuran pertama roket  luar angkasa berbahan bakar padat pada bulan Maret sebagai bagian dari upaya untuk meluncurkan satelit mata-mata.

Ruang angkasa telah menjadi masalah sensitif di semenanjung Korea, dimana Korea Utara menghadapi sanksi internasional atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.

Pada Maret, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memanggil untuk memperluas tempat peluncuran roket luar angkasanya, setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduhnya menguji rudal balistik antarbenua baru dengan dalih meluncurkan kendaraan luar angkasa.

Korea Selatan mengatakan program luar angkasanya adalah untuk tujuan damai dan ilmiah dan setiap penggunaan teknologi oleh militer, seperti dalam satelit mata-mata, adalah untuk pertahanannya.

66