Home Gaya Hidup Bukan cuma Nilai, Ini Faktor Lain Penentu Masuk Universitas Top Dunia

Bukan cuma Nilai, Ini Faktor Lain Penentu Masuk Universitas Top Dunia

Jakarta, Gatra.com – Berkuliah di Universitas top dunia seperti Stanford, Harvard, Oxford, Cambridge, dan lainnya merupakan impian semua pelajar, termasuk pelajar dari Indonesia. Namun, faktor apakah yang menjadi penentu masuk Universitas ternama tersebut?

Pada konferensi pers Crimson Education pada Rabu (10/8) di Uptown Service Office, Plaza Mutiara, Jakarta, ada beberapa tips diberikan oleh Vanya Sunanto selaku Country Manager, Indonesia Crimson Education dan Daniel Chung selaku Former Associate Director of Administrations di Stanford University untuk para pelajar Indonesia yang memiliki mimpi berkuliah di universitas ternama.

Vanya Sunanto mengatakan bahwa Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang pelajarnya ingin berkuliah di universitas ternama dan menempati urutan ke 22. Hal yang menjadi penentu masuk universitas ternama tersebut rupanya tidak hanya akademis yang mumpuni. Ada juga faktor S lainnya yang dipertimbangkan untuk bisa diterima di sana.

"Faktor S jadi penentu karena dalam 5 tahun terakhir menurut data, Stanford sebagai universitas ternama banyak menolak para pelajar hampir 69%. Padahal nilai akademis mereka bagus semua," katanya.

Hal tersebut juga diamini oleh Daniel Chung. Ia menambahkan, rupanya untuk penerimaan di universitas seperti Stanford ada beberapa bagian penilaian, seperti penilaian akademik dibagi 40%, ekstrakulikuler dan leadership 30%, serta 30% dinilai dari personaliti si pelajar yang ingin mendaftar. Oleh karena itu, pelajar di Indonesia harus memastikan beberapa hal berikut untuk bisa masuk dan belajar di universitas ternama.

"Banyak universitas yang selektif dalam melihat potensi anak tersebut, jadi pelajar Indonesia bisa mengembangkan beberapa bagian tersebut. Tidak hanya berpatok untuk memperbagus nilai saja," ujar Daniel.

Untuk faktor S yang bisa dilihat dalam pelajar Indonesia, Vanya menambahkan bahwa pelajar di Indonesia bisa mengembangkan skill leadership lewat ekstrakulikuler di sekolah atau bergabung dalam klub-klub yang mampu menunjang potensi diri, dan di Crimson juga akan dibina melalui konsultannya agar anak tersebut bisa berkembang.

Selain menjadi konsultan untuk membantu pelajar Indonesia masuk universitas top dunia, Crimson Educate juga menyediakan beasiswa serta cara-cara agar pelajar Indonesia bisa menimba ilmu lebih baik lagi di luar negeri. 

139