Home Ekonomi Dimensi Mengukur Ketahanan Pangan, Ini Sudut Pandang HKTI

Dimensi Mengukur Ketahanan Pangan, Ini Sudut Pandang HKTI


Jakarta, Gatra.com- Ketua Umum Dewan Pakar DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Agus Pakpahan menyampaikan pandangannya terkait
ketahanan pangan dari beragam sudut pandang. Pertama adalah dimensi sumber daya yang memperlihatkan kapasitas atau luas lahan dan penerapan teknologi serta kapasitas kebijakan.

"Sehingga konteks ketahanan pangan kita ukur dari sumber daya yang diterjemahkan ke dalam kapasitas produksi," kata Agus dalam diskusi bertema “Tantangan Ketahanan Pangan Hadapi Krisis Global”
yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Jumat, (19/8).

Hal ini untuk memenuhi kebutuhan aktual, buat memenuhi kalau ada risiko. "Dan juga memenuhi kalau misal terjadi ketidakpastian. Seperti perang Ukraina, tsunami atau macam-macam bencana
dan lain-lain," paparnya.

Kedua adalah dimensi jangka pendek. Dimensi ini, kata Agus, untuk mengukur bahan kebutuhan pokok lainnya secara menyeluruh. "Artinya, kalau kita lihat pada komoditas tertentu mungkin kita merasa tahan, tapi kalau totalitas belum tentu juga," bebernya.

Sementara dimensi ketiga, tambah Agus, adalah dimensi entitlement. Dimensi ini untuk mengukur bahwa keberlimpahan stok bukanlah jaminan masyarakat
tidak kelaparan. Seperti yang terjadi di Bangladesh pada 1943.

"Kelaparan Bangladesh pada 1943 dimana kurang lebih 3,8 juta jiwa meninggal dunia bukan karena tidak ada makanan tapi tidak bisa membelinya. Atau kasus
minyak goreng baru-baru ini," bebernya

Adapun dimensi keempat adalah capability. Menurut Agus, ketahan pangan penting dilihat dari sudut pandang ini melalui global hunger index. "Indonesia itu tertinggal dari negara maju lebih dari 50 tahun. GHI kita itu masih 18 poin. Kalau negara maju itu kurang dari 5 poin," pungkasnya.
 

89