Home Gaya Hidup Semarak Kemerdekaan di Tanah Kelahiran Pejuang Jambi

Semarak Kemerdekaan di Tanah Kelahiran Pejuang Jambi

Sarolangun, Gatra.com - Semarak peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke 77 tahun Republik Indonesia (RI) tahun 2022 dilaksanakan oleh masyarakat di tujuh desa Marga Batin Pengambang, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
 
Wilayah ini dikenal sebagai daerah tanah kelahiran pejuang Jambi, di antaranya adalah Kolonel Abunjani (1918-1980) dan Demang Makalam. Tak bisa dimungkiri, kedua tokoh tersebut memang tak bisa lepas dalam sejarah kemerdekaan di wilayah Jambi.
 
Peran penting kepemimpinan Abundjani, misalnya, adalah memindahkan pusat pemerintahan dan pertahanan militer saat serangan Belanda pada 29 desember 1948 di wilayah tersebut. Dalam menunjang perjuangan di masanya, ia juga membentuk badan keuangan perjuangan yang memobilisasi pedagang karet ke Singapura dengan menyisihkan 10% keuntungan untuk membantu perjuangan pemerintah pusat. 
 
Demang Makalam, yang meninggal pada tahun 1959, tidak diketahui tanggal kelahirannya. Berbeda dengan Abundjani yang memiliki peran di wilayah militer, Demang Makalam merupakan seorang birokrat tulen. Sebelum kemerdekaan, ia dipercaya menjadi pemimpin dusun di masa kolonial Belanda dan Jepang.
 
Setelah kemerdekaan, Demang Makalam diangkat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) di Jambi. KNI inilah yang memutuskan siapa yang akan menjadi kepala pemerintahan di Jambi, yang waktu itu masih keresidenan. Pada 1946-1948, Makalam pun menduduki jabatan sebagai wali kota Jambi pertama.
 
Tujuh desa yang tergabung dalam pesta kolosal tersebut adalah Desa Tambak Ratu, Batin Pengambang, Batu Empang, Muara Air Dua, Simpang Narso, Bukit Berantai dan Desa Sungai Keradak. Wilayah Marga Batin Pengambang, yang terdiri dari tujuh desa tersebut, memang dikenal sebagai satu kawasan sejarah, sebab dikenal sebagai tempat lahirnya banyak pejuang Jambi.
 
Kegiatan upacara HUT ke-77 RI ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Sarolangun, Hermi, yang juga merupakan ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sarolangun. Melihat antuasme warga yang tinggi dalam mengikuti upacara dan kegiatan tersebut, ia mengaku takjub.
 
Selain upacara, digelar pula perlombaan permainan dan olahraga. "Semangat untuk menghormati jasa para pahlawan sangat tinggi di sini," ujar Hermi.
 
Ketua Forum Kepala Desa (Kades) Marga Batin Pengambang, Asrin, mengatakan bahwa selama ini untuk tujuh desa dalam wilayah tersebut memang secara khusus melakukan upacara kemerdekaan terpisah dengan pihak pemerintah Kecamatan Batang Asai. "Kami meminta secara khusus," katanya.

Sebagai informasi, daerah Marga Batin Pengambang berjarak tempuh mencapai 120 kilometer dari pusat kota Kabupaten Sarolangun, dibutuhkan waktu tempuh lebih kurang enam jam untuk roda empat, dan sekitar empat jam untuk roda dua. 
 
Wilayah ini juga dikenal sebagai daerah yang sangat banyak mengandung berbagai potensi objek wisata, mulai dari wisata religi budaya, minat khusus, dan berbagai objek wisata alam lainnya.
 
254