Home Internasional Serangan Israel Menghantam Fasilitas Iran di Suriah

Serangan Israel Menghantam Fasilitas Iran di Suriah

Damaskus, Gatra.com - Serangan udara Israel menghantam sejumlah fasilitas milisi yang bersekutu dengan Iran di wilayah Hama, Suriah pada hari Kamis. 

“Beberapa diantaranya dilaporkan menjadi korban,” kata seorang pemantau perang, menyalahkan Israel atas serangan itu, dikutip AFP, Jumat (26/8).

“Serangan Israel menargetkan posisi dan depot senjata dan amunisi milisi yang berafiliasi dengan Iran,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Pemantau yang berbasis di Inggris, itu yang memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah, melaporkan beberapa ledakan besar yang memicu kebakaran dan mengakibatkan jatuhnya korban.

“Seorang perwira angkatan udara Suriah juga dilaporkan hilang,” tambahnya.

“Pertahanan udara kami menghadapi target musuh di langit,” kata kantor berita pemerintah Suriah SANA, tanpa menyebutkan korban atau kerusakan.

Belum ada tanggapan segera dari Israel.

Sejak perang saudara pecah di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap tetangganya, itu dan menargetkan pasukan pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.

Sementara Israel jarang mengomentari serangan individu, meski mereka mengakui telah melakukan ratusan serangan.

Pada saat yang sama, militer AS mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah membunuh empat anggota kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran dalam 24 jam di Suriah, setelah serangan roket melukai pasukan AS di daerah itu.

Teheran pada hari Rabu membantah adanya hubungan dengan kelompok-kelompok yang menjadi sasaran serangan AS di Suriah.

Iran membantah mengerahkan pasukan reguler ke Suriah tetapi mengatakan Korps Pengawal Revolusi Islamnya memiliki penasihat militer dengan pasukan pemerintah.

Serangan itu terjadi ketika pihak-pihak dalam kesepakatan nuklir Iran 2015, sedang membangun momentum untuk mengembalikan kesepakatan penting itu.

Konflik di Suriah dimulai akibat penindasan brutal terhadap protes damai dan terus meningkat sehingga menarik kekuatan asing dan ekstremis global.

Perang telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi pra-perang negara itu mengungsi dari rumah mereka.

64