Kuala Lumpur, Gatra.com - Perusahaan energi negara Malaysia, Petronas pada Selasa (30/8) melaporkan lonjakan laba atau keuntungan di kuartal kedua tahun ini, yang didorong akibat harga minyak dan gas yang lebih tinggi. Pelaporan itu juga menyebutkan akan melipatgandakan dividennya kepada pemerintah tahun ini.

Eksportir LNG terbesar keempat di dunia itu mengatakan keuntungan untuk periode April-Juni mencapai 23 miliar ringgit (US$5,13 miliar), atau sekitar Rp76 triliun dibandingkan dengan laba 9,6 miliar ringgit pada kuartal yang sama tahun lalu.

Artinya, pendapatan naik 63 persen menjadi 93,3 miliar ringgit.

“Petronas akan membayar pemerintah Malaysia, pemegang saham tunggalnya, total 50 miliar ringgit (US$11,16 miliar) dalam bentuk dividen tahun ini,” kata presiden dan CEO grup, Tengku Muhammad Taufik pada konferensi pers, dikutip Reuters, Selasa (30/8).

“Perusahaan itu sebelumnya diharapkan membayar 25 miliar ringgit - sama seperti tahun lalu – namun pemerintah mengajukan permintaan untuk jumlah yang lebih tinggi,” katanya.

Petronas merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah Malaysia, yang selama ini bergulat dengan pengeluaran yang lebih tinggi tahun ini untuk subsidi dan pembayaran bantuan tunai untuk mengimbangi inflasi.

Pemerintah mengatakan pihaknya memperkirakan akan menghabiskan sekitar US$18 miliar untuk subsidi bahan bakar dan minyak goreng di tengah melonjaknya harga komoditas.

Tengku Muhammad Taufik mengatakan harga minyak akan mulai terkoreksi secara bertahap tahun depan seiring normalnya pasokan.