Home Pendidikan Arnita, Warga Simalungun Diterima S2 di Istanbul University

Arnita, Warga Simalungun Diterima S2 di Istanbul University

Medan, Gatra.com- Arnita Rodelina Turnip, 24 tahun, diterima sebagai mahasiswa S2 di Istanbul University. Sebelumnya, Arnita tercatat sebagai penerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) di Fakultas Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB).
 
Arnita yang merupakan putri dari Desa Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun ini, kini sedang bersiap melanjutkan S2 nya ke Istanbul University tahun pendidikan 2022 - 2024 dengan beasiswa dari sebuah perusahaan campany di Istanbul, Turki.
 
Arnita merupakan satu-satunya mahasiswa dari Indonesia asal Sumut yang berhasil lulus seleksi pada Departemen Internasional Management Istanbul University Turki dan berada pada rangking 15 besar dari 2800 pendaftar dari seluruh dunia serta dinyatakan lulus tanpa syarat (Kazandi).
 
Didampingi ibundanya Lisnawati, Arnita Rodelina Turnip berkunjung ke Kantor Ombudsman di Jalan Sei Besitang Medan, Senin (29/8) sore, dan diterima langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar.
 
Kepada Abyadi, Arnita menyampaikan terimakasih karena telah membantu dirinya memperjuangkan dikembalikannya BUD dari Pemkab Simalungun yang sempat diputus, sehingga ia kembali bisa melanjutkan kuliah di IPB hingga selesai.
 
"Saya juga menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Simalungun yang telah memberikan beasiswa dan biaya hidup kepada saya selama menjalani perkuliahan di IPB. Saya dan ibu belum berhasil bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati Simalungun untuk menyampaikannya secara langsung," ujar Arnita.
 
Dalam pertemuannya dengan Abyadi Siregar, Arnita kembali meminta bantuan  Ombudsman RI Perwakilan Sumut mencarikannya para dermawan sebagai 'bapak angkat' untuk membantunya memenuhi biaya hidup selama tiga semester ia menjalani perkuliahan di Istanbul University Turki.
 
Bantuan itu dibutuhkan Arnita karena perusahaan Turki pemberi beasiswa hanya menanggung biaya perkuliahan tiga semester hingga ia meraih gelar Master International Management (MIM), diluar biaya hidup.
 
Lisnawati, ibunda Arnita menceritakan, kehidupan ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Lisnawati hanyalah seorang petani. Untuk mencukupi kebutuhan hidup dan biaya sekolah 4 orang anaknya, ia juga terpaksa harus berjualan kecil-kecilan secara online di rumah.
 
"Arnita anak sulung saya dari 4 bersaudara. Ia bisa berkuliah di IPB karena memperoleh beasiswa. Ia sempat berhenti kuliah selama beberapa semester saat beasiswanya diputus Pemkab Simalungun dan kembali bisa kuliah dan selesai berkat bantuan Ombudsman memperjuangkan beasiswanya kembali," jelasnya.
 
Dalam waktu dekat, kata Lisnawati, Arnita kembali akan melanjutkan kuliah S2 ke Turki juga berkat adanya beasiswa. Namun, untuk biaya hidup Arnita selama kuliah di Turki harus ditanggung sendiri. 
 
"Sementara Pak, untuk mencukupi kebutuhan hidup kami sehari-hari dan biaya sekolah 3 adiknya saya harus pontang-panting, bagaimana lagi bisa menanggung kebutuhan biaya hidup Arnita di Turki yang cukup besar. Itulah kenapa Arnita butuh ada dermawan yang membantunya," ucap Lisnawati lirih.
 
Istanbul University merupakan universitas negeri pertama di Turki dan merupakan School of Bussines yang telah memiliki Sertifikat AA CSB. Lulusan Departemen International Management Istanbul University memperoleh Sertifikat yang telah diakui secara internasional sehingga mudah untuk mendapatkan pekerjaan di negara-negara di seluruh dunia.
 
Untuk bisa diterima di Departemen International Management Istanbul University tidaklah hal yang mudah, ada 4 tahap seleksi yang harus dilalui yakni seleksi berkas (IPK), tes kemampuan bahasa Inggeris, tes FGD, serta interviuw.
 
Arnita berhasil lulus seleksi dengan skor akhir 85,89 dan berada pada rangking 15. Arnita hanya terpaut beberapa poin dari mahasiswa asal Spayol yang berada pada rangking 1 dengan skor akhir 87.
 
Arnita menyebutkan, untuk semester ini Departemen International Management Istanbul University hanya menerima 30 mahasiswa baru program magister, sementara jumlah yang mendaftar dan mengikuti seleksi mencapai 2800 orang dari seluruh dunia.
 
"Saya beruntung termasuk 30 orang yang diterima itu dan bisa memperoleh rangking 15 serta merupakan satu-satunya mahasiswa asal Indonesia yang berhasil lulus seleksi," imbuh wanita muda cantik yang hobby menulis dan pernah menjadi Top Isai se Asia ini dengan tulisannya tentang Ketanahan Pangan di Indonesia.
 
Arnita menyatakan sudah harus berangkat ke Turki pada 12 September 2022, sebab pada 16 September 2022 orentasi di Istambul University sudah diadakan.
 
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar menyampaikan selamat terhadap Arnita karena telah berhasil menyelesaikan S1 nya di IPB dan telah diterima di Istanbul University untuk program magister.
 
"Kehidupan ini memang banyak tantangannya. Tapi berkat semangat dan kegigihan Arnita dan ibunya, Arnita berhasil menamatkan S1 di IPB. Saya yakin dengan semangat, kegigihan dan prestasi yang dimiliki Arnita kembali memperoleh beasiswa dan diterima di Istanbul University," ujar Abyadi.
 
Abyadi menyatakan dirinya akan berupaya sesuai kemampuannya untuk membantu Arnita mencari dermawan sebagai 'bapak angkat' untuk membantu biaya hidupnya, sehingga studynya di Turki tidak terkendala dan Arnita bisa meraih apa yang telah ia cita-citakan.
 
"Bagi para dermawan yang berkenan membantu, silakan menghubungi Arnita Rodelina Boru Turnip di nomor 0821 1523 4166," seru Abyadi.
1884