London, Gatra.com - Pierre-Emerick Aubameyang telah menyelesaikan transfer permanen dari Barcelona ke Chelsea. Pemain asal Gabon tersebut bahkan sudah mendapat kostum lengkap dengan nomor punggung.
Di Chelsea, Aubameyang berani menerima kostum bernomor 9. Sebelumnya, nomor tersebut menjadi semacam angka "kutukan" bagi pemain yang memakainya di The Blues.
Baca Juga:
Dalma Galfi Melaju ke Putaran Ketiga, Punya Kenangan Manis di Level Yunior
Sebelum Aubameyang, ada sejumlah pemain yang mengenakan kostum Chelsea bernomor 9. Namun mayoritas gagal mengeluarkan performa terbaiknya, lalu cabut dari Chelsea.
Romelu Lukaku menjadi pemain terakhir yang memakai nomor punggung 9 di Chelsea, sebelum Aubameyang. Didatangkan dari Inter Milan dengan dana sebesar 100 juta euro, performa Lukaku menurun, dan sering menjadi pemain cadangan di era kepelatihan Thomas Tuchel.
Pemain asal Belgia itu, kini hengkang lagi ke Inter Milan. Padahal Lukaku berlabuh ke Chelsea usai membawa Inter sebagai juara Serie A Italia musim 202/21. Lukaku juga menjadi pencetak gol terbanyak kedua di akhir kompetisi dengan 24 gol.
Aubameyang sendiri pindah ke Chelsea karena tersingkir di Barcelona usai kedatangan Robert Lewandowski dari Bayern Munchen.
"Saya sangat bahagia. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari tim ini dan saya tidak sabar untuk memulai," kata Aubameyang, seperti dilansir dari situs resmi Chelsea.
Baca Juga:
Dusan Vlahovic dan Arek Milik Mulai Menjanjikan
Sebelum Lukaku, ada nama Tammy Abraham yang mengenakan kostum bernomor 9 di Chelsea. Kini, Abraham membela AS Roma di Italia. Nama-nama besar juga pernah mengenekan nomor tersebut saat membela Chelsea. Mulai dari Gonzalo Higuain, Alvaro Morata, Radamel Falcao, hingga Fernando Torres.
Nama lain yang melempen usai bersergam Chelsea dengan nomor 9 adalah Hernan Crespo, Chris Sutton, Mark Stein, Tony Cascarino, hingga Mateja Kezman.
Sejak era Premiere League di Inggris dimulai tahun 1992, setidaknya sudah ada 15 pemain yang mengenakan kostum bernomor 9 di Chelsea. Dalam rentang waktu itu, hanya dua pemain yang bisa disebut moncer, yakni Gianluca Vialli dan Jimmy Floyd Hasselbaink.
