Home Politik Cegah Polarisasi Pilpres 2024, Pengamat: Minimal Harus Ada 3 Poros Koalisi

Cegah Polarisasi Pilpres 2024, Pengamat: Minimal Harus Ada 3 Poros Koalisi

Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, berharap setidaknya akan ada 3 poros koalisi yang terbentuk dalam panggung Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Berkaca pada dua penyelenggaraan Pilpres belakangan, hanya adanya dua poros koalisi cenderung menghadirkan keterbelahan dan polarisasi. Sehingga, Pangi melihat di 2024, calon presiden minimal harus ada 3 pasang

"Sehingga ada pemecah gelombang agar tidak terulang kembali kontestasi rematch pilpres 2014 dan 2019 yang bertumpu pada dua kutub pasangan calon presiden," ujar Pangi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9).

Berdasarkan data Survei Voxpol Center Research and Consulting pada Bulan Juli 202 lalu, harapan adanya lebih dari dua calon pasangan nyatanya juga jadi harapan masyarakat. Dalam survei tersebut, 40,6 persen preferensi masyarakat menginginkan pilpres 2024 sebaiknya diikuti lebih dari dua pasang capres/cawapres.

Alasan masyarakat agar pilpres diikuti lebih dari 2 pasangan capres-cawapres pun, sebesar 41,9 persen menjawab agar rakyat mendapatkan pilihan pemimpin alternatif, lalu 41,1 persen agar tidak terjadi konflik sosial dan perpecahan, sebesar 9,2 persen agar memberi kesempatan kepada para pemimpin muda. 

"Sisanya 7,2 persen beralasan agar tidak terjadi eksploitasi politik identitas dan tidak tahu tidak jawab sebesar 0,6 persen," jelas Pangi.

Harapan masyarakat ini pun, sudah sepatutnya jadi perhatian elite politik. Karena hingga saat ini, Pangi menganggap para politisi memberi sinyal untuk tidak mempermasalahkan fenomena capres hanya diikuti dua pasang capres-cawapres.

"Para politisi seolah tidak mau belajar dari fakta politik masa lalu, bagaimana kita merasakan dan menyaksikan langsung kerusakannya akibat polarisasi isu dan politik identitas. Lukanya cukup menganga dan lebar," tutur Pangi.

230