Home Nasional Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD, Ini Respons Ketua Fraksi PDIP

Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD, Ini Respons Ketua Fraksi PDIP

Jakarta, Gatra.com- Pernyataan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti "gerombolan" menuai kecaman dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Effendi bahkan dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh Generasi Muda Penerus Perjuangan Kemerdekaan (GMPPK) pada Selasa (13/9).

Mengenai hal tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto pun menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi lanjutan terkait hal tersebut. Utut juga mengatakan bahwa pernyataan tersebut dilontarkan Effendi sebagai anggota dewan, sehingga ia memiliki hak untuk dilindungi dengan kapasitasnya.

"Pak Effendi ketika berbicara, kapasitasnya sebagai anggota dewan. Ketika berbicara di dalam ruang, dalam rapat kerja, teman-teman ini dilindungi haknya," ujar Utut dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Nusantara I, Rabu (14/9).

Effendi pun mengatakan bahwa ia akan berkomunikasi lebih lanjut kepada MKD mengenai hal tersebut.

"Kalau enggak, nanti satu ruangan enggak ada yang berani ngomong lagi, kalau setiap orang ngomong di-MKD-in, setiap orang di-MKD-in," kata Utut.

Di samping itu, Utut pun menegaskan bahwa pernyataan Effendi Simbolon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9) lalu, sebenarnya tidak dilontarkan Effendi dengan niat yang tidak baik.

"Jadi niatnya sangat baik. Bahkan menurut hemat saya, sangat mulia. Beliau menginginkan TNI kita sangat kuat dan bersatu, ada jiwa korsa yang kuat, antara pemimpin dan yang dipimpin memiliki sikap saling menghargai," ujarnya.

Sebelumnya, Effendi Simbolon sempat melontarkan pernyataan yang menyebut TNI seperti gerombolan. Pernyataan tersebut ia kritisi atas ketidakhadiran KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9) lalu. Dalam kutipannya, ia mengetahui tentang adanya disharmonisasi antara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih dari ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi saat itu.

146