Mataram, Gatra.com - Ratusan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat memprotes keras kebijakan Rektornya yang mengundang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk memberikan kuliah umum pada Kamis (15/9) di Auditorium Unram. Mereka menilai kampus sudah disisipi oleh kepentingan politik.

Para anggota BEM Unram bersikeras menolak kehadiran Sekjen PDIP ini di kampus tertua di NTB ini. Karena itu anggota BEM Unram sempat bersitegang bahkan terlibat dorong-mendorong dengan Satpam Unram. Kericuhan diantaranya tak bisa terbendung. Di satu sisi para Mahasiswa ingin masuk ke ruang pertemuan untuk memprotes kehadiran Hasto. Di sisi lain Rektor Unram memerintahkan Satpam untuk mencegah masuknya BEM Unram ke ruang pertemuan.

Kewalahan dengan desakan mahasiswa trsebut, salah seorang petugas keamanan melakukan koordinasi dengan Rektor Unram untuk mencari solusinya. Namun Rektor memerintahkan Satpam untuk menahan laju keinginan mahasiswa yang mengganggu jalannya pertemuan. Jika masih bandel dan melakukan aksi, microphone yang dipergunakan akan ditarik.

“Kami menolak kedatangan Hasto karena terlihat sangat berbau politik. Terlebih lagi yang akan datang tersebut dari partai Banteng. Kami tidak mau kampus tercinta kami ini disusupi oleh kepentingan politik praktis dari PDIP,” Koordinator Umum, Muhammad Isnani Hamidi mengungkapkannya dalam orasi.

Ia menilai, menjadi preseden buruk dunia pendidikan jika disusupi oleh politisi. Bahkan ia mempertanyakan kenapa meski dari kalangan politisi yang mengisi hal tersebut, bukannya dari kalangan intelektual yang mengisi.

“Kami menolak kampus dijadikan sebagai ajang untuk meraup suara di Pipres 2024 mendatang,” terang Isnani.