Home Gaya Hidup Batik Sarolangun dan Sebelik Sumpah di Festival Batanghari

Batik Sarolangun dan Sebelik Sumpah di Festival Batanghari

Sarolangun, Gatra.com - Berbagai kearifan lokal Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, dipamerkan dalam kegiatan festival Batanghari yang dilaksanakan selama tiga hari di halaman rumah dinas Gubernur Jambi, baru-baru ini.

"Ya, kita menampilkan cinderamata gelang Sebelik Sumpah, batik khas Sarolangun, dan Jodah Gedang (kue besar) dari segi kulinernya," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sarolangun, Kasiyadi, kepada Gatra.com Selasa (27/9).

Kasiyadi mengatakan, kegiatan festival Batanghari tersebut dikemas dalam bentuk pembukaan stand pameran oleh setiap daerah, yaitu stand pameran 11 kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi.

"Termasuk kita Kabupaten Sarolangun dan berbagai UMKM lainnya. Yang berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 September 2022," katanya.

Kasiyadi menyebut, kegiatan itu juga dihadiri oleh dirjen dinas pendidikan kebudayaan, koordinator wilayah perwakilan Kementerian Pariwisata Ekraf, perwakilan Bank Indonesia, perwakilan dari Provinsi Sumsel, ibu ketua dekranasda/ibu gubernur Jambi, Tim rekor Muri, Edi brokoli dan Opi artis ibukota, kadis budpar provinsi Jambi kadis Budpar se-provinsi Jambi.

"Rangkaian acaranya berupa parade tekuluk (penutup kepala khas perempuan Jambi) diikuti peserta sebanyak 700 orang terdiri dari perwakilan oraganisasi perangkat daerah (OPD) dan sekolah," katanya.

Kasiyadi menjelasakan, kehadiran mereka saat itu tentu bertujuan agar kemudian produk-produk kearifan lokal Sarolangun lebih dikenal secara lokal Jambi maupun di tingkat nasional.

"Karena memang ini agenda dihadiri oleh pejabat Pemerintah pusat, dan apa yang kita tampilkan termasuk yang jadi perhatian saat itu. Terlebih lagi sebelik sumpah sudah menasional karena memang sudah pernah menang di ajang anugerah pesona indonesia (API) kategori cinderamata," jelas Kasiyadi.

Selain itu katanya, di festival Batanghari kali ini lagi-lagi Jambi memecahkan rekor muri yakni melalui membuat bubur ayak dengan jumlah peserta 300 lebih.

121