Home Sumbagteng BPDPKS Gandeng ITB Kembangkan Bensin Sawit

BPDPKS Gandeng ITB Kembangkan Bensin Sawit

Jakarta, Gatra.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menjalin kerjasama penelitian dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Institut Teknologi Bandung (ITB).
 
Kerja sama ini terkait dengan pelaksanaan penelitian Inovasi Lanjut Katalis & Teknologi Bensin Sawit dan Pengembangan Teknologi Produksi Percontohan Mixed Industrial Vegetable Oil (MIVO) dan Minyak Makan Sehat dari Kelapa Sawit. 
 
Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman di Bogor pada Rabu (21/9) lalu, bersamaan dengan penandatangan 46 perjanjian kerjasama penelitian dengan 24 lembaga penelitian dan pengembangan serta lembaga pendidikan.
 
Dari keterangan resmi yang diterima Gatra.com, Eddy menyebutkan bahwa kerja sama ini terkait dengan optimasi teknoogi produksi bensin sawit (bensa) dan penggunaan ragam umpan yang lebih fleksibel untuk mendapatkan bensin dengan harga yang lebih kompetitif. 
 
Kemudian pengembangan teknologi percontohan Mixed Industri Vegetable Oil (MIVO) dan minyak makan sehat kapasitas 5 ton TBS/jam. Selanjutnya evaluasi keekonomian dan model bisnis produk pangan bernutrisi tinggi. Serta pengujian karakteristik dan organoleptik minyak makan sehat dan MIVO. 
 
 
"Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama waktu 18 bulan yang dilakukan melalui konsorsium peneliti dari LPIK ITB, PT Kemurgi Indonesia dan Seafast IPB," kata Eddy dalam keterangan itu. 
 
Urgensi dari penelitian ini, jelasnya, adalah untuk hilirisasi hasil kebun sawit rakyat untuk pemenuhan ketahanan pangan dan energi melalui sinergi dan penerapan konsep ekonomi sirkular produksi minyak sawit premium, minyak makan dan bensin sawit pada skala teknologi yang dapat diterapkan pada kebun sawit rakyat. 
 
Teknologi yang akan dikembangkan adalah teknologi proses produksi pengolahan TBS di kebun sawit rakyat dapat berjalan pada skala ekonomis yang membutuhkan investasi lebih murah sehingga memungkinkan petani melalui koperasi memilikinya. 
 
"Minyak makan sehat yang dimaksud adalah minyak makan yang memenuhi standar internasional terkait kandungan 3MCPD (3-monochloropropane diol) dan tinggi kandungan beta karoten," ujarnya. 
 
Mengingat penelitian ini ditujukan untuk implementasi langsung pada kegiatan perkebunan kelapa sawit rakyat, kegiatan ini juga melibatkan petani sawit yang melakukan kemitraan hilirisasi kebun sawit rakyat dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Utara. 
 
 
 
Output dari hasil penelitian ini juga akan menghasilkan model kelembagaan yang direkomendasikan untuk melaksanakan operasional pengolahan minyak sawit skala kecil menjadi dua produk utama yaitu minyak makan sehat dan produk bensin nabati biohidrokarbon. 
 
Pengembangan Teknologi Produksi Percontohan Mixed Industrial Vegetable Oil (MIVO) dan Minyak Makan Sehat dari Kelapa Sawit ini diharapkan mampu untuk menjawab permasalahan rantai pasok kelapa sawit yang tidak menguntungkan petani, sekaligus untuk menyiapkan konstruksi wilayah-wilayah sentra kelapa sawit yang mampu menyediakan sendiri kebutuhan pokok pangan dan energinya.
"Upaya untuk penerapan teknologi yang dapat mengolah hasil kebun sawit rakyat menjadi bahan baku bensin biohidrokarbon sekaligus menjalankan amanat Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang pengembangan teknologi katalis dan bensin sawit yang terintegrasi dengan kebun sawit rakyat," pungkasnya.
167