Home Olahraga Buntut Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Terancam Tak Bisa Lagi Jadi Tuan Rumah

Buntut Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Terancam Tak Bisa Lagi Jadi Tuan Rumah

Jakarta, Gatra.com - Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (Purn) Erwin menyatakan bahwa pihaknya akan segera membawa kasus tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, ke meja persidangan. Peristiwa memilukan itu berpotensi membuat Arema FC tak dapat lagi menjadi tuan rumah di sepanjang sisa laga kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.

"Kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin dalam pernyataan resminya, pada Minggu (2/10).

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, IPW Minta Kapolri Copot Kapolres Malang

Hingga saat ini, Erwin masih belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang meninggal atau terluka dalam insiden itu. Namun, ia menyatakan adanya korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut telah menjadi ranah pidana. Hal itu pun akan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. 

"Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tegasnya.

Erwin pun memastikan, pihaknya akan segera berangkat ke Malang untuk dapat mengetahui kejadian sebenarnya dengan lebih lengkap. Keberangkatan itu dilakukan untuk memudahkan pemberian keputusan hukuman yang layak diberikan kepada Arema dalam sidang Komdis di kemudian hari.

Baca juga: Kanjuruhan Berdarah, Manajemen Arema FC Bentuk Crisis Center, Ratusan Korban akan Diberikan Santunan

Diketahui, peristiwa itu bermula ketika suporter Arema FC merasa tidak terima dengan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya yang dialami klub kesayangan mereka. Para suporter pun mengamuk selepas laga dengan turun ke lapangan sehingga situasi menjadi tidak terkendali.

Pihak kepolisian pun melepas gas air mata guna menertibkan amukan massa. Namun, langkah tersebut justru membuat suporter berdesak-desakan untuk keluar dari stadion, sehingga akhirnya memakan ratusan korban luka-luka maupun korban jiwa.

262