Home Nasional Menkopolhukam Bentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Ini Daftarnya

Menkopolhukam Bentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan, Ini Daftarnya

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengumumkan nama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/3) lalu.

Total, ada 3 pimpinan dan 10 anggota yang akan bertugas selama paling lama hingga sebulan ke depan.

"Tadi pagi saya mengumumkan hasil rakor dengan beberapa pihak. Untuk TGIPF, namanya akan saya sampaikan sekarang. TGIPF akan diketuai oleh Menkopolhukam, dan Wakil Ketua oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (3/10).

Mahfud juga menyebutkan Nur Rochmad, Mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum, sebagai sekretaris. Ketiganya akan berperan sebagai pimpinan dan pengurus. Sementara, nama-nama anggota lainnya adalah:

1. Rhenald Kasali, Akademisi UI

2. Sumaryanto, Rektor UNY

3. Akmal Marhali, Pengamat Olahraga, Koordinator Save Our Soccer

4. Anton Sanjoyo, Jurnalis Olahraga Harian Kompas

5. Nugroho Setiawan, Mantan Pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA

6. Doni Monardo, Mantan Kepala BNPB

7. Suwarto, Wakil Ketum 1 KONI

8. Sri Handayani, Mantan Wakapolda Kalimantan Barat

9. Laode M. Syarif, Kemitraan

10. Kurniawan Dwi Yulianto, Mantan Pemain Timnas/APPI

Mahfud menerangkan bahwa hasil TGIPF akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk penilaian kebijakan keolahragaan nasional. Selain itu, hasil penyelidikan tim ini bisa digunakan untuk melengkapi hasil penyelidikan tim kepolisian yang ditangani secara pro justicia.

"Mungkin saja dari hasil TGIPF ini ditemukan pelaku tindak pidana selain yang telah ditangani oleh Polri secara rpro justicia. Mungkin saja nanti ditemukan hal yang diselidiki, ada tindak pidana pelaku yang bukan di lapangan, atau ada kesalahan orang di belakang itu," ujarnya.

Mahfud mengatakan bahwa tim akan segera melakukan koordinasi. Pada Selasa (4/10) akan diadakan pertemuan dan berbagi tugas sesuai dengan kapasitasnya.

"Tim ini paling lama bekerja 1 bulan bukan hanya sekadar tindakan hukum, tapi akan lebih menyeluruh, latar blakang, proses, siapa yang terlibat, kaitan dengan pihak luar, siapa tau nanti ketemu (kebenarannya)," ujarnya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah setelah laga Arema vs Persebaya berakhir. Supporter masuk ke lapangan, dan polisi menangani dengan melakukan penyemprotan gas air mata. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal sejumlah 125 orang dan ratusan korban lain masih dirawat di rumah sakit setempat.

199