Home Teknologi Harta Karun 44 Koin Emas Bizantium Bergambar Kaisar yang Disurati Nabi SAW Ditemukan di Israel

Harta Karun 44 Koin Emas Bizantium Bergambar Kaisar yang Disurati Nabi SAW Ditemukan di Israel

Jerusalem, Gatra.com- Ekskavator di Israel telah menemukan harta karun 44 koin emas Bizantium (Romawi Timur) dan barang berharga lainnya. Live Science, 04/10.

Koin dari timbunan tersebut dicetak oleh Kekaisaran Bizantium pada masa pemerintahan Kaisar Phocas (602 hingga 610 M) dan Kaisar Heraclius (610 hingga 641). Heraclius adalah kaisar yang pernah disurati Nabi Muhammad SAW pada 622. Surat tersebut sampai ke tangan Heraclius dari Dihyat bin Khalifah AI-Kalbi ketika dia berada di Iliya (Baitul Maqdis, Palestina). Saat itu sang kaisar sedang menyempurnakan nazarnya.

Nah, kepingan uang emas bergambar Heraclus itu juga ditemukan di Palestina (sekarang Israel). Semua keping uang itu adalah koin emas solidus, yang merupakan mata uang umum selama era Bizantium (sekitar tahun 330 hingga 1453 M). Para ahli dari Israel Antiquities Authority (IAA) memberi tanggal pada koin-koin terbaru dari zaman penaklukan Muslim atas Byzantium Palestina, yang terjadi pada 635 M, menurut sebuah pernyataan.

“Sebagian besar koin adalah milik Kaisar Bizantium Heraclius,” Gabriela Bijovsky, seorang ahli numismatik di IAA, mengatakan dalam pernyataan itu. "Dan yang sangat menarik adalah bahwa pada tahun-tahun awal sebagai kaisar, hanya potretnya yang digambarkan pada koin, sedangkan setelah waktu yang singkat, gambar putranya juga muncul. Seseorang benar-benar dapat mengikuti putranya tumbuh - dari masa kanak-kanak sampai gambar mereka muncul dengan ukuran yang sama dengan ayah mereka, yang digambarkan dengan janggut panjang."

Para peneliti menemukan koin-koin tersebut di Cagar Alam Aliran Hermon di Israel utara, yang pernah menjadi situs kota kuno Banias (juga dikenal sebagai Paneas atau Panias) dan pada suatu waktu berfungsi sebagai situs pemujaan bagi Pan, dewa kesuburan Yunani yang adalah setengah manusia dan setengah kambing, menurut sebuah artikel di jurnal Bulletin of the American Schools of Oriental Research. Orang Kristen percaya itu adalah situs di mana "Rasul Petrus menyatakan Yesus sebagai Kristus," menurut pernyataan itu.

Simpanan koin itu ditemukan bersarang di dasar dinding batu dan para ahli berpikir itu ditinggalkan di sana oleh seseorang yang melarikan diri selama penaklukan Muslim.

"Penemuan ini mencerminkan momen tertentu, ketika kita dapat membayangkan pemilik menyembunyikan kekayaannya dalam ancaman perang, berharap untuk kembali suatu hari untuk mengambil hartanya," Yoav Lerer, direktur penggalian untuk IAA, mengatakan dalam pernyataannya. "Dalam retrospeksi, kita tahu bahwa dia kurang beruntung."

Selain koin, peneliti menemukan reruntuhan bangunan; saluran air dan pipa; tungku untuk membuat tembikar; koin perunggu; dan pecahan artefak tembikar, kaca dan logam.

"Penemuan timbunan koin juga dapat menjelaskan ekonomi kota Banias selama 40 tahun terakhir kekuasaan Bizantium," kata Lerer.

Surat Nabi Muhammad pada Heraclius

"Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Dari Muhammad utusan Allah ditujukan kepada Hiraklius penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu menimpa kepada orang -orang yang mengikuti petunjuk. Amma Ba’du….

Sesungguhnya aku menjagak engkau kepada seruan Islam. Masuk Islamlah, pasti engkau akan selamat dan Allah akan memberimu pahala dua kali lipat. Jika engkau berpaling, maka engkau memikul dosa rakyatmu.

Hai ahli kitab, marilah berpegang pada suatu kalimat (ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukannya dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, “saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah.

Muhammad, Utusan Allah."

Respons Heraclius Sewaktu Heraklius menerima surat tersebut, Kekaisaran Bizantium sedang merayakan kemenangan mereka atas Persia.

Meski berbeda keyakinan dengan Nabi Muhammad SAW, Heraclius tidak menolak surat dari Rasulullah. Berbeda dengan respons penguasa Kekaisaran Sasaniyah, yang lebih dulu mendapat kiriman surat dari Nabi dan merobeknya, Heraclius lebih mengutamakan mencari kebenaran tersebut.

Heraclius juga berusaha mencari seluk-beluk tentang Nabi Muhammad dengan bertanya kepada Abu Sufyan, pemimpin klan Umayyah, yang kala itu juga belum memeluk Islam.

Kendati tidak masuk Islam sampai akhir hidupnya, Heraclius mengakui kebenaran agama Rasulullah. Sedangkan Nabi Muhammad melanjutkan dakwah Islam hingga wafat pada 632.

831