Jakarta, Gatra.com - Paska tragedi Kanjuruhan terjadi, kompetisi untuk Liga 2 2022/2023 ditunda sementara sampai 2 minggu. Mengikuti dengan Liga 1 yang telah diumumkan sebelumnya untuk menunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Hal ini disampaikan melalui surat dari PT Liga Indonesia Baru dengan nomor surat 584/LIB-KOM/X/2022 yang berisi pemberitahuan jika kompetisi Liga 2 2022/2023 ditunda selama 2 pekan dan segala perkembangan selanjutnya menunggu kebijakan otoritas pemerintah melalui PSSI.
Kemudian, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan hal yang sama berkaitan dengan penundaan kompetisi Liga 1 sambil menunggu hasil dari investigasi.
Baca Juga: PSSI Sebut akan Terus Berkomunikasi dengan FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan
"Seperti yang diminta oleh pemerintah dan atas kesadaran bersama untuk menghormati korban Kanjuruan itu menunda pelaksanaan Liga 1 yang tentu kita akan menunggu hasil investigasi dari beberapa pihak untuk kembali melanjutkan kapan, kami serahkan kepada tim hasil investigasi," kata Yunus Nusi saat ditemui di Laga antara Indonesia vs Guam di Stadion Pakansari, Senin (3/10) malam.
Yunus menambahkan tanggapan dari Klub Liga 1 dan 2 atas informasi penundaan tersebut merespons positif dan menghargai keputusan yang telah ditetapkan.
"Kita bersyukur dari kawan-kawan club sangat menyadari dan memahami kejadian ini. Mereka juga tanpa ada keberatan apa-apa dan sangat menyadari bahwa ini bagian penghormatan kita kepada korban," ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan melalui PSSI berpesan untuk menghentikan sementara Liga 1 sambil mengevaluasi atas peristiwa Kanjuruhan.
Baca Juga: Dirut LIB Hingga Ketua PSSI Jawa Timur Akan Diperiksa
"Yang disampaikan oleh Bapak Presiden untuk menghentikan Liga 1 dan mengevaluasi kompetisi yang ada di bawah naungan PSSI. Dan tentunya itu udah disetujui oleh Ketua PSSI yang akan dibahas bersama dengan Eksekutif Komite," tutupnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, tragedi yang telah terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu lalu (01/10) merupakan kejadian yang sangat memilukan dan memberikan duka mendalam pula bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pada tragedi tersebut setidaknya sudah sekitar 125 orang yang meninggal dunia dan ratusan orang masih dalam perawatan.
