Home Gaya Hidup Budidaya Melon Hidroponik Tingkatkan Taraf Ekonomi Eks Napiter

Budidaya Melon Hidroponik Tingkatkan Taraf Ekonomi Eks Napiter

Karanganyar, Gatra.com - Banyak hal positif bisa dilakukan oleh mantan narapidana kasus tindak pidana terorisme (napiter) usai menjalani vonis hukumannya. Satu diantaranya bercocok tanam.

Di lahan yang disewanya di Desa Gedongan Colomadu, Karanganyar Jateng, para eks napiter berhasil membudidaya melon hidroponik varian Green Eagle (Inthanon) dan Sunray. 

Dari budidaya ini, upaya mereka kembali ke masyarakat berbuah manis. Bahkan produk agronya digemari konsumen. 

Baca Juga: Reintegrasi Sosial, Eks Napiter Sukses Jual Soto 

Dua varian melon tersebut memiliki keistimewaan pada rasa manis dan teksturnya yang lembut. Dibandingkan dengan melon pada umumnya, harga melon dua varian itu memang lebih mahal. 

Di toko swalayan, perkilo bisa menembus Rp50 ribu.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan. Kami bertujuh sebagai operator lahan. Kemudian setelah panen, diseleksi sesuai kadar kemanisan dan bobotnya. Baru kemudian bisa layak dijual di swalayan. Sebab, tak dijual di pasar tradisional maupun di tepi jalan,” kata Eko Purwanto, salah seorang eks napiter asal Tegal yang kini berdomisili di Colomadu, Jumat (7/10).

Terhitung sudah dua tahun lamanya Eko dan rekan-rekan mengoperasikan lahan hidroponik. Selama itu pula, sudah panen sebanyak delapan kali atau empat kali per tahun. 

Baca Juga: Tumbuhkan Nasionalisme, Eks Napiter Peringati HUT RI ke 76

Sejauh ini hasilnya lumayan. Upah yang ia terima dari kerjasama dengan rekanan, dikirimnya ke kampung halaman.

“Uangnya buat kuliah anak. Kadang keluarga nengok ke sini. Kadang pula saya yang pulang kampung,” katanya.

Meski, bercocok tanam hidroponik di musim kering basah bukan perkara mudah. Eko mengaku serangan jamur merusak tanaman hingga ratusan batang.

“Tanam 4 ribu batang, estimasi kerusakan 500-1.000 batang. Cuaca basah menyuburkan jamur tanaman. Daun layu dan rusak,” katanya.

Eks napiter lainnya, Abu Sofi mengatakan budidaya melon hidroponik berprospek bisnis. Saat ini, ia dan rekannya mengelola lahan dengan luasan cukup. Tiap panen mampu menghasilkan 7 ton.

“Tanamnya 63 hari. Kami kerja sama dengan pihak ketiga. Harapannya bisa punya lahan mandiri dan menjalin rekanan ke swalayan dan pertokoan secara mandiri pula,” katanya.

173