Home Olahraga Real Madrid Nyaris Kalah, Ancelotti Gagal Lewati Sir Alex Ferguson

Real Madrid Nyaris Kalah, Ancelotti Gagal Lewati Sir Alex Ferguson

Warsawa, Gatra.com - Real Madrid nyaris menelan kekalahan saat bertemu dengan Shakhtar Donetsk dalam laga fase Grup F Liga Champions.

Los Blancos selamat dari kekalahan usai mencetak gol di menit-menit akhir dalam laga yang berlangsung di Stadion Polish Army, Rabu (12/10) dini hari WIB.

Baca Juga: Brasil Tantang Italia di Babak Semifinal, China dan Jepang Tersingkir

Meski imbang, Madrid masih berada di puncak klasemen sementara dengan 10 poin. Adapun Shakhtar berada di urutan ketiga dengan 5 poin. Hanya saja hasil imbang ini membuat pelatih Madrid Carlo Ancelotti gagal melewati capaian eks pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson.

Saat ini, Ancelotti sudah mencatatkan 102 kemenangan selama menangani sejumlah klub di Liga Champions. Angka itu sama dengan catatan yang dibukukan oleh Alex Ferguson.

Namun Ancelotti masih memiliki kesempatan untuk melewati catatan Ferguson, karena Madrid masih akan bertanding melawang RB Leipzg dan Glasgow Celtic di fase grup. Bahkan jika lolos ke babak gugur, catatan Ancelotti bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Antony dan Ronaldo Padu, Manchester United Angkut 3 Angka

Sedianya dalam laga melawan Shakhtar, Madrid sudah bisa menurunkan Karim Benzema. Namun serangan demi serangan Madrid selalu kandas. Hingga babak pertama usai, skor kedua tim masih 0-0.

Memasuki babak kedua, Shakhtar langsung membuat kejutan. Mereka sukses membobol gawang Madrid di menit ke-46 lewat Oleksandr Zubkov.

Madrid yang terus berusaha menyamakan kedudukan, seperti menemui jalan buntu. Shakhtar tampil disiplin meredam serangan Los Blancos.

Madrid akhirnya terhindar dari kekalahan di masa injury time. Memaksimalkan umpan dari Toni Kroos, Antonio Rudiger membobol gawang Shakhtar di menit ke-90+5. Skor ini bertahan hingga pertandingan berakhir.

Baca Juga: Maria Caputi Wasit Wanita Pertama Serie A

Arsitek Madrid Carlo Ancelotti mengatakan, Shakhtar mengubah sistem mereka untuk memperkenalkan pemain yang mampu memotong umpan timnya di antara garis sehingga timnya harus bermain lebar.

"Tapi taktik itu tidak berhasil bagi kami dan dengan mereka mencetak gol ketika mereka melakukannya, itu menyulitkan kami," katanya, seperti dilansir dari situs UEFA.

Dia mengakui, timnya belum bermain bagus tetapi tidak pernah menyerah. "Kami telah menunjukkan bahwa kami tidak menyerah bahkan ketika segalanya tidak berjalan dengan baik," tandasnya.

74