Home Kebencanaan Warga Dengar Suara Gemuruh saat Gempa Terjadi di Lombok

Warga Dengar Suara Gemuruh saat Gempa Terjadi di Lombok

Mataram, Gatra.com - Telah terjadi gempa bumi berkekuatan M 3,7 Kamis (13/10) siang ini sekitar pukul 11.53 WITA. Suara gempa bergemuruh ini seakan terasa lebih besar yang berkekuatan M=6 lebih. 

Dilaporkan sejumlah warga termasuk para karyawan perkantoran milik pemerintah dan swasta berhamburan keluar menyelamatkan diri. Meski tidak terjadi gempa susulan, masyarakat di Kota Mataram, Lombok Barat dan sekitarnya masih bertahan di luar beberapa saat, mewaspadai terjadinya gempa susulan.

Baca Juga: Terasa Batu Runtuh, Gempa Guncang Lombok Barat dan Kota Mataram

Fitri, salah seorang mahasiswi Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Anjani, Lombok Timur, yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kominfotik NTB, Jalan Udayana Mataram mengaku sesak nafas berlarian keluar ruangan saat terjadi gempa.

“Saya kaget tiba-tiba meja dan kursi bergetar kencang dan sepertinya ada suara gemuruh dari dalam tanah,” ujarnya.

Baca Juga: Gempa Tektonik M 4,3 Guncang Lombok Barat

Begitu juga dirasakan Pangkat Ali (59) warga Kopang Lombok tengah yang tengah merapikan tanaman bonsainya. Tiba-tiba saja mendengar suara gempa yang bergemuruh, dan segera memanggil keluarganya, mengajaknya lari menjauh dari rumah.

“Alhamdulillah tak terjadi apa-apa. Hanya saja suara gempa yang bergemuruh itulah yang menyebabkan kami sekeluarga kaget dan keluar menyelematkan diri,” ujar Miq Ali, panggilan akrabnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram menyebutkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo M=3,7. 

Baca Juga: Guncangan Gempa Bumi Terjadi 162 Kali di NTB Periode Juli 2022

“Berdasarkan analisis BMKG, gempa berpusat di 8.55 LS, 116.07 BT atau 16 KM Barat Laut Lombok Barat-NTB pada kedalaman 11 KM,” kata Kepala BMKG Mataram, Ardhianto Septiadhi.

Menurut laporan, gempa dirasakan di Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa. Masyarakat diimbau tak panik dan tetap memantau informasi resmi dari BMKG.

331