Home Nasional Ketua LPSK Sebut Tim di Malang Terus Bekerja Terkait Tragedi Kanjuruhan

Ketua LPSK Sebut Tim di Malang Terus Bekerja Terkait Tragedi Kanjuruhan

Jakarta, Gatra.com - Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmojo Suroyo mengatakan bahwa saat ini LPSK masih menangani kasus Kanjuruhan. Ia menyebut bahwa tim diturunkan langsung di Malang dan masih melakukan pendampingan dan pemetaan saksi dan korban.

"Kejadian ini memprihatinkan kita semua. LPSK sudah menurunkan tim langsung ke Malang, melakukan pemetaan, menemui korban yang bisa dijangkau, menemui rekan jejaring LPSK seperti koalisi advokat, koalisi masyarakat, organisasi, Arema serta berkunjung ke Polres dan Polda," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (13/10).

Baca jugaTerkait Tragedi Kanjuruhan, LPSK Terima 20 Permohonan Perlindungan Saksi

Hasto turut mengatakan bahwa pergantian tim LPSK di sana akan dilakukan. Paling lambat, tim baru akan berangkat besok untuk terus stand by dan ada di Malang secara langsung.

Koordinasi terus dilakukan dalam menjangkau korban. Ia juga mengatakan bahwa posko LPSK sudah ada dan berdiri di Malang. Keberadaan tenaga baru diharapkan mampu melanjutkan apa yang selama ini sudah dikerjakan.

"Pekerjaan LPSK belum selesai, sifatnya masih interim report, belum kerja final. Tenaga stand by di sana, hari ini akan ada pergantian tim karena yang di sana sudah cukup lama. Kalau tidak hari ini, besok tim baru akan berangkat," paparnya.

Baca jugaLPSK Sebut Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bisa Lebih Banyak Dari Data

Saat ini, tim LPSK dari Biro Penelaahan Permohonan terus melakukan investigasi dan assessement kepada saksi dan korban yang bisa dijangkau. Hasto menjelaskan bahwa peristiwa Kanjuruhan yang ditonton puluhan ribu orang, maka jumlah saksi dan korbannya bisa terus bertambah.

"Nanti dipetakan siapa yang memenuhi syarat untuk dimintai keterangan sebagai saksi, terutama yang nanti ditetapkan oleh lembaga hukum sebagai saksi," ujarnya.

Saat ini, Hasto menyebut bahwa juah korban meninggal adalah 132 orang. Sementara, jumlah korban luka berat ada 23 orang, serta 523 lainnya luka ringan hingga sedang. Dari korban luka, 47 diantaranya masih dirawat di rumah sakit.

Seperti diketahui sebelumnya, Laga Arema vs Persebaya dalam lanjutan Liga 1 berakhir dengan kerusuhan. Penonton yang masuk ke lapangan untuk menghibur pemain, akhirnya memancing pihak pengamanan menembakkan gas air mata ke penjuru stadion. Akibat kejadian ini, Liga dihentikan sementara dan proses penyelidikan dilakukan oleh kepolisian serta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk oleh pemerintah untuk menemukan akar masalah dan pertanggungjawaban.

83