Home Ekonomi Neraca Perdagangan Indonesia Catat Surplus 28 Bulan Berturut-Turut

Neraca Perdagangan Indonesia Catat Surplus 28 Bulan Berturut-Turut

Jakarta, Gatra.com – Menko Perekonomian Airlangga Hartanto membagikan laporan neraca perdagangan pada Agustus 2022 surplus hingga US$7,74 miliar, namun tereduksi sektor migas US$-1,98 miliar. Selama Januari-Agustus 2022, surplus mencapai US$34,92 miliar, meningkat dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar USD 20,71 miliar.

“Meskipun mengalami kenaikan, namun harus tetap hati-hati” ujar Airlangga di di Webinar 100 tahun Eka Tjipta Widjaja; Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global, Jakarta, Senin (17/10) secara online melalui zoom.

Selanjutnya, Airlangga juga menambahkan terkait kinerja pasar saham Indonesia relatif baik diantara negara lain.

Baca juga: Serukan Reformasi Jilid 2, Politikus Golkar Sebut Jokowi Perlu Mengamandemen UUD 1945

“Depresiasi rupiah relatif terbatas, IHSG masih menguat, dan investor asing masih mencatatkan net-inflow” tambahnya.

Mengenai inflasi, Indonesia akan terus tetap waspada agar tidak akan terjadi kenaikan yang signifikan.

"Menurut laporan inflasi pada September 2022 terjadi kenaikan inflasi sebesar 1,17% (mtm), 4,84% (ytd) dan 5,95% (yoy). Secara bulanan inflasi September disebabkan oleh kenaikan harga bersin, tarif angkutan, dan solar, namun masih tertahan oleh penurunan harga komoditas hortikultura (bawang merah dan aneka cabai)," paparnya.

Baca juga: Andika Perkasa Sebut Nama Airlangga, Ganjar, dan Anies: UGM Lahirkan Pemimpin Negeri 

Selanjutnya, inflasi bulan September terutama didorong oleh komponen Administreted Price (AP) yang memberikan andil sebesar 1,11%. Inflasi AP terutama disebabkan oleh penyesuaian harga BBM pada 3 September 2022, komoditas bensin menyumbang inflasi sebesar 0,89% dan solar sebesar 0.03%.

Menutup sesi, Airlangga menjelaskan Inflasi harga pangan bergejolak, tercatat mengalmi deflasi sebesar -0,79% (mtm) atau 9,02% (yoy). Aneka komoditas hortikultura yang memberikan andil deflasi tertinggi yakni bawang merah, cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,06%, -0,5% dan -0,02%.

Baca juga:  Dukung Anies Baswedan, Politisi PAN Siap Disanksi

Penurunan harga disebabkan tercukupinya pasokan seiring masih berlangsungnya musim panen raya di berbagai daerah sentra produksi. Sementara beras mengalami kenaikan pada September dan memberikan andil inflasi 0,04%. 

58