Home Ekonomi Survei Lembaga Keuangan Sudah Yakin BI Naikkan Suku Bunga 50 Basis Poin

Survei Lembaga Keuangan Sudah Yakin BI Naikkan Suku Bunga 50 Basis Poin

Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) akan melakukan kenaikan suku bunga setengah poin berturut-turut pada hari Kamis (20/10) dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan dari rekan-rekannya dan mengekang inflasi yang sebagian berasal dari pelemahan rupiah.

Inflasi yang relatif lebih rendah memungkinkan bank sentral untuk menunda dengan menaikkan suku bunga sampai Agustus. Namun pada September inflasi mencapai 5,95%, tertinggi sejak 2015, dan kemungkinan akan mendorong bank sentral untuk melanjutkan pengetatan.

Hampir 60% responden, 17 dari 30 lembaga keuangan, dalam jajak pendapat 11-17 Oktober mengatakan bank sentral akan menaikkan patokan tingkat pembelian kembali tujuh hari sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% pada pertemuan 20 Oktober, 13 sisanya memperkirakan kenaikan 25 basis poin.

"Dengan rupiah di bawah tekanan, cadangan jatuh dan tekanan harga meningkat, kami pikir peluangnya cenderung mendukung Bank Indonesia mempertahankan sikap 'pre-emptive' dan memberikan kenaikan 50bp pada pertemuan mendatang," kata Sanjay Mathur , kepala Ekonom, Asia Tenggara dan India di ANZ.

Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga untuk Hadapi Situasi Ekonomi Global

"Menstabilkan Rupiah adalah salah satu faktor yang dikutip di balik keputusan September untuk melakukan kenaikan yang terlalu besar, dan pelemahan IDR saat ini, ditambah dengan penyangga cadangan yang menipis, akan meningkatkan dorongan untuk respons tegas lainnya." tambahnya.

Hampir 70%, yang menawarkan perkiraan suku bunga jangka panjang, sekarang melihat tarif mencapai setidaknya 5,25% pada akhir Maret. Suku bunga kemudian diperkirakan akan tetap di sana hingga akhir tahun 2023 setidaknya karena inflasi akan terus berjalan di atas kisaran target bank sentral 2%-4%.

"Untuk menunda kenaikan suku bunga, BI beralih dari penargetan inflasi headline ke penargetan inflasi inti, tetapi dengan ukuran inti melebihi target median 3,0% yoy untuk kedua kalinya berturut-turut, bank sentral mungkin tidak lagi di tempat yang menyenangkan," kata Kunal Kundu, Ekonom di Societe Generale.

"Meskipun kami memperkirakan kenaikan 25bp pada pertemuan kebijakan mendatang, kenaikan yang lebih besar mungkin diperlukan untuk melindungi Rupiah dari pelemahan lebih lanjut." pungkasnya.

44