Home Sumbagsel Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak Bertambah, Kenali Gejala Ini untuk Antisipasi

Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak Bertambah, Kenali Gejala Ini untuk Antisipasi

Palembang, Gatra.com - Beberapa bulan lalu Indonesia digemparkan dengan kasus gagal Ginjal misterius yang menyerang anak bawah lima tahun (Balita) dan anak-anak. Penyebab pasti gagal Ginjal misterius belum dapat diidentifikasi secara pasti.

Situasi yang membuat panik para medis juga menimpa Sumatera Selatan (Sumsel), seperti daerah lain di Indonesia. Menurut Dokter Spesialis Anak bagian Nefrologi, dr Eka Intan Fitriana SpA (K) MKes mengatakan, beberapa anak di Sumsel sudah terkonfirmasi dengan gejala yang sama dengan gagal ginjal misterius.

"Beberapa anak sudah ada yang terkonfirmasi mengalami gejala yang sama dengan gagal Ginjal misterius, namun belum bisa kami pastikan itu gagal ginjal misterius atau bukan. Dua di antaranya meninggal dunia setelah kami tangani di Rumah Sakit Mohammad Hosein (RSMH)," katanya kepada Gatra.com pada Rabu, (19/10).

Menurut dr Eka Intan, sebetulnya penyakit gagal ginjal akut (AKI) memiliki gejala sehingga bisa diidentifikasi penyebabnya. Biasanya, ketika anak-anak sudah mengalami AKI, mereka akan mendapatkan penanganan yang sesuai.

"Sebenarnya AKI ini tidak misterius, kita bisa mengenali AKI ini sehingga kita bisa lakukan tata laksana yang nantinya AKI ini sifatnya reversible atau kembali baik dan anak bisa melakukan aktivitas lagi tanpa perawatan. Sebetulnya juga, anak yang mengidap AKI memiliki sifat Prarenal atau kondisi sebelum ginjal yang gejalanya adalah diare sehingga banyak kehilangan cairan," jelasnya.

Ia juga menambahkan, ketika kondisi anak yang mengalami AKI bisa jadi memang memiliki penyakit bawaan dari lahir, salah satunya kemungkinan adalah kelainan jantung atau bocor jantung sehingga albumin atau protein darah menjadi rendah sehingga aliran darah ke ginjal berkurang.

"Atau bisa jadi dari lahir ada sumbatan di kantung kemihnya, sehingga mengalami gagal ginjal. Nah ini kan artinya kita sudah mengetahui gejala awalnya," lanjutnya.

Namun, yang sedang santer saat ini menurut dr Eka Intan, memang tidak memiliki gejala yang sama dengan AKI. Mengapa dikatakan misterius memang karena belum mengenali gejalanya secara pasti seperti AKI.

"Nah yang saat ini menjadi edukasi kita, gejala yang saat ini sering dikatakan sebagai gagal ginjal misterius ini bisa dikenali dengan gangguan pernafasan atas, seperti flu dan batuk dalam kurun waktu 14 hari atau memiliki keluhan pencernaan seperti muntah dan diare, atau kemungkinan selanjutnya jika anak mengalami produksi jumlah urin dalam 12 jam terakhir, dan itu sudah bisa kita identifikasikan sebagai AKI misterius ini," paparnya.

Ia juga mengatakan, fokus atau sorotan penyakit yang sedang mengalami peningkatan drastis ini sasarannya adalah balita dan anak-anak. Ia juga mengatakan, indikasinya juga bisa disebabkan adanya infeksi virus Covid-19.

"Indikasinya bisa jadi disebabkan karena virus Covid-19 ini, karena balita ini kan belum mendapatkan vaksin yang sama seperti anak diatas 10 tahun. Dan rata-rata yang mengalami kasus AKI misterius ini belum mendapatkan vaksin Covid-19. Karena balita dan anak-anak yang mengidap penyakit ini belum ada riwayat sakit ginjal yang sudah disebutkan tadi," katanya.

Saat ditanya soal kasus yang ada di Sumsel sendiri, Ia mengatakan sudah ada kasus yang serupa, namun belum dapat dipastikan apakah itu adalah AKI misterius, tapi gejala yang dialami hampir sama dengan penjabaran yang dijelaskan.

"Sudah ada konfirmasi, satu anak yang mengalami flu dan batuk, gangguan pencernaan dan dua hari tidak ada urin, efeknya adalah cuci darah sudah itu juga mereka harus menggunakan nafas bantuan oksigen. Fungsi ginjalnya juga tidak membaik sehingga saat perawatan juga mengalami gangguan pada bagian lain juga. Dan ini bertambah banyak lagi kasusnya yang sudah terkonfirmasi, sehingga yang terakhir adalah dua anak yang meninggal dunia yang kita tangani," bebernya.

Dokter sekaligus konsultan spesialis anak ini juga mengatakan, jika yang terkonfirmasi AKI ini ada dua jenis. "Pertama memang mereka ini mempunyai riwayat ginjal dari lahir, kemudian kedua yang tidak ada riwayat sama sekali. Sehingga bisa jadi mereka juga terinfeksi virus Covid-19 yang tidak memiliki gejala," tuturnya.

Kasus yang berkembang saat ini, menurut data yang diambil dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia melalui PPDAI Pusat, dari Rilis yang diupdate pada Jumat, (14/10/2022) kasus AKI misterius sudah terkonfirmasi menjadi 152 kasus dari sebelumnya adalah 140an.

"Sudah hampir dua bulan kita menangani kasus ini. Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kami terus berupaya untuk melakukan penanganan kasus ini dan juga kita di RSMH. Harapannya kasus ini bisa cepat terselesaikan. Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui puskesmas setempat atau faskes tingkat 1 untuk segera mengkonfirmasi apabila ada kasus-kasus dengan gejala serupa, sehingga kasus tersebut bisa ditangani dengan baik," beber dr. Eka Intan.

Saat ditanya apakah kasus tersebut disebabkan oleh obat batuk dari India, yang tengah beredar? dr Eka Intan mengatakan ia belum bisa mengatakan secara pasti. "Kami masih terus mempelajari kasus tersebut. Soalnya belum ada informasi yang dijelaskan secara rinci soal obat tersebut," katanya.

Ia juga menyebutkan saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Dokter Spesialis Ginjal, bahkan ada temuan jika AKI misterius ini dialami oleh ratusan anak dan berefek pada metabolik etilen glikol.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan, beberapa dari anak memang mengalami keracunan ginjal, dicurigai karena adanya etilen glikol yang masuk dalam tubuh. Dan sekarang kita masih menunggu hasil uji lab dari Polri," pungkasnya.

Reporter: Yuni Rahmawati

257