Home Olahraga Kemenpora Dukung Forsgi Terus Bina Pesepak Bola Usia Dini

Kemenpora Dukung Forsgi Terus Bina Pesepak Bola Usia Dini

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (Forsgi I) untuk terus menggerakan roda pembinaan sepak bola dari usia dini hingga senior.

Asisten 3 Kemenpora, Raden Isnanta, dalam kerangan tertulis, Senin (24/10), mengatakan, Kemenpora, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Nasional Indonesia (KONI) tentunya akan mendukung Forsgi.

Forsgi, lanjut Isnanta, kali ini melakukan pembinan sepak bola di usia dini atau anak-anak setelah sebelumnya melakukan hal serupa terhadap usia dewasa.

Puncak dukungan Forsgi terhadap pembinaan sepak bola usia dini, adalah menghelat laga puncak Festival Sepak Bola Forsgi Piala Menpora Cup I di Stadiun Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat (Jabar), pada 22 Oktober 2022.

Baca Juga: Piala Presiden Esport 2022 Perebutkan Rp1,8 Miliar dan Tiket Kompetisi Internasional

“Ini luar biasa karena umur yang masih relatif muda telah menggerakkan anak-anak Indonesia, calon-calon atlit nasional dan internasional untuk berlatih dan bertanding,” katanya.

Ia menyampaikan, langkah Forsgi tentunya tidak akan berhenti sampai laga puncak festival tersebut. Pastinya, ada tim yang akan menggantikan pelatih untuk meneruskan karier para pemain. Ini akan menjadi daya tarik bagi anak-anak yang lainnya untuk menggeluti sepak bola.

“Mungkin nanti juniornya usia 11 tahun, tahun depan menjadi 12 tahun, atau yang sekarang usia 9 tahun depan menjadi 10 tahun. Atas kehebatan ini kami mengapresiasi berbagai pendukung,” katanya.

Kemenpora menyampaikan terima kasih Forsgi atas kiprahnya yang sangat luar biasa dalam memupuk bibit-bibit pesepak bola Indonesia. Selain itu, para sponsor yang telah ambil bagian.

Anggota Komisi VI DPR RI, Singgih Januratmoko, menyampaikan pernyataan senada. Menurutnya, Forsgi ini sangat penting sebagai wahan membentuk karakter usia dini. Pembinaan yang baik dari semua stakehokder, di antaranya pelatih dan orangtua, penerus pesepak bola di Forsgi bisa menjadi bibit unggul.

Mereka diharapkan menjadi pemain sepak bola yang andal dan profesional, mempunyai karakter, menjunjung tinggi sportivitas, jujur, dan disiplin. “Kalau mereka jadi atlet yang mubaligh dan profesional, religius, saya sangat senang,” katanya.

Ketua Umum (Ketum) Forsgi, Agus Riyanto, menjelaskan filosofi festival ini untuk mencari dan mengasah bibit-bibit unggul pesepak bola usia remaja. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia ke depan, diperlukan pembinaan atlet sejak usia dini.

Menurutnya, bukan hanya skil atau kemampuan teknik yang dilatih, akan tetapi karakter, mental, spiritualnya juga perlu dibina hingga menjadi pemain berkarakter yang berprestasi.

“Harapan kami, kejuaraan ini bisa menghasilkan talenta-talenta terbaik. Tim talent scouting kami, dari legenda pemain nasional, Budi Sudarsono dan kawan-kawan,” katanya.

Ia menjelaskan, Budi Sudarsono dkk akan menyeleksi 25 orang untuk U10 dan U12 yang akan diberikan beasiswa pendidikan berupa boarding school di Ponpes Minhaajurrsoyiddin beserta pembinaan sepak bola oleh tim Forsgi.

Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, secara simbolis membuka Festival Forsgi dengan tendangan kick off di hadapan ribuan peserta dan penonton yang meramaikan Stadion Candrabhaga. Ia juga menyambut seluruh perwakilan kontingen pemain dan official.

Tri menginginkan agar Indonesia bisa berlaga di piala dunia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Forsgi yang terus menginisiasi, memberikan fasilitas, dan kesempatan untuk penerus meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan talentanya.

Ia mengharapkan para pesepak bola dini tidak hanya berprestasi dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam bidang lainnya untuk mengharumkan Indonesia di berbagai ajang internasional.

“Terima kasih Forsgi atas kolaborasinya, mudah-mudahan peserta yang datang dalam kondisi senang, kembali ke daerah masing-masing juga senang dan bahagia,” ujarnya.

Dewan Pembina Forsgi, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Sriyono, mengucapkan apresiasi dan dukungan luar biasa dari berbagai pihak, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Menurutnya, Festival Forsgi sudah direncanakan jauh-jauh hari, meskipun ada kejadian Insiden Kanjuruhan. Pada festival tersebut, semua pihak turut menghentikan cipta sebagai bentuk empati.

“Mudah-mudahan bisa menghibur atas luka yang timbul akibat tragedi Kanjuruhan,” katanya.

Sriyono menyampaikan, Forsgi merupakan wahana untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Hasil akhir pertandingan ini menjadi awal mula membentuk pemain sepak bola profesional yang berkarakter di masa depan.

Baca Juga: PT Liga Indonesia Harapkan Suporter Lebih Bijak

“Kalau mendidik anak-anak dengan kata dan perintah susah masuknya. Tapi dengan permainan bola harus rukun dan kerja sama yang baik. Ini lebih mudah dan efektif karena usia mereka masih golden age. Mudah-mudahan akan lahir pemain profesional yang berkarakter,” ujarnya.

Festival Sepak Bola Forsgi Piala Menpora Cup I mengundang 24 tim U10 dan 30 tim U12 dari 34 provinsi yang telah di seleksi pada tingkat kabupaten/kota. Total 1.080 dari pemain U10 dan U12, serta official mengikuti kegiatan ini. Sekitar 33.000 warga juga meramaikan Stadion Candrabhaga.

Di akhir acara, Frosgi mengumumkan pemain-pemain yang terpilih untuk di bina di masa depan. Untuk U10, pembinaannya dilakukan di daerah masing masing. Sementara pemain terbaik U12 sebanyak 25 orang, akan disekolahkan di Pendidikan Kesetaraan pada Ponpes Pesantren (PKKPS ) Minhajurrsoyiddin Pondok Gede. Mereka dibina keagamaan dan skil sepakbolanya.

Adapun tim yang menjadi juara dalam Festival Sepak Bola Forsgi Piala Menpora Cup I, untuk U-10 juara pertama diraih Forsgi Karanganyar, kedua Forsgi Semarang, dan ketiga Forsgi Kaltim. Sedangkan untuk U-12, juara pertama Forsgi Jatim, kedua Forsgi Klaten, dan ketiga Forsgi Semarang.

442