Home Info Beacukai Lewat Asistensi Bea Cukai, Dua Pelaku Usaha Lokal Mendunia Lewat Ekspor

Lewat Asistensi Bea Cukai, Dua Pelaku Usaha Lokal Mendunia Lewat Ekspor

Jakarta, Gatra.com – Bea Cukai kembali antarkan dua pelaku usaha lokal mendunia. Lewat asistensi ekspor yang dilakukan oleh Bea Cukai Surakarta dan Bea Cukai Bengkulu, UMKM Indonesia kembali berkontribusi dalam program pemulihan ekonomi nasional.

Asistensi Bea Cukai Surakarta dilakukan kepada PT Syailendra Bumi Investama yang memproduksi minyak atsiri. Berawal dari tahun 2014, Endang Listiani, pendiri perusahaan mulai mengembangkan usahanya. Hingga tahun 2019 usahanya berkembang pesat.

“Dalam memulai usaha kita perbanyak relasi dengan petani dan penyuling. Kita mencoba untuk membantu menampung dan memasarkan produk mereka. Karena saat itu saya melihat ada permainan harga, di mana harga minyak atsiri di pasar lokal justru lebih rendah dari biaya produksi, maka saya berinisiatif untuk dapat memasarkan produk minyak atsiri ke luar negeri,” jelas Elis, panggilan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Senin (31/10).

Melihat potensi besar itu, Bea Cukai Surakarta hadir dalam memberikan pelayanan kepabeanan di bidang ekspor. Dukungan dan asistensi terus diberikan kepada UMKM sehingga ekspor perdana PT Syailendra Bumi Investama dapat terealisasi.

"Kami sangat terbantu sekali oleh Bea Cukai Surakarta. Tidak hanya membantu perizinan, tapi kami selalu dipandu dan didampingi oleh pihak Bea Cukai Surakarta. Mereka bahkan mendatangi dan memberi solusi untuk teman-teman UMKM agar ekspor dapat berjalan dengan lancar," tambah Elis.

PT Syailendra Bumi Investama telah berhasil melakukan ekspor perdananya ke India pada tanggal 17 Oktober 2022 lalu. Produk yang diekspor berupa sugandh mantri essential oil pure sejumlah 100 kilogram.

Ekspor ini menjadi sebuah langkah maju dan optimisme, juga sebagai bukti bahwa UMKM Indonesia dapat mendunia dengan produknya. Jika dilihat dari nilai devisa, maka nilai devisa yang didapatkan negara adalah sebesar US$25.469 atau setara Rp91 juta.

Sementara itu, di Bengkulu, Bea Cukai bersama Kepala BKIPM, Pemerintah Daerah Bengkulu, Garuda Indonesia Provinsi Bengkulu, serta Fatmawati-Soekarno Airport Operation dan instansi terkait lainnya melakukan pelepasan ekspor lintah dari UMKM Sultan Lintah Indonesia.

Kegiatan ekspor ini merupakan buah dari upaya UMKM Sultan Lintah Indonesia menembus pasar internasional komoditi lintah budidaya yang memiliki potensi permintaan cukup besar dari pasar luar negeri. Sinergi antar instansi dalam memberikan pendampingan juga berperan dalam terwujudnya ekspor ini.

Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Hatta Wardhana, mengatakan, UMKM merupakan roda penggerak utama perekonomian Indonesia. Kebangkitan UMKM dapat meningkatkan produktivitas pekerja dalam negeri serta memperbanyak peredaran produk dalam negeri.

"Menjadi sebuah harapan besar bagi Bea Cukai bahwa UMKM dapat terus berkembang dan menggerakkan perekonomian, bahkan hingga mampu untuk melakukan ekspor ke luar negeri," ujar Hatta.

70