Home Regional Kerap Dianggap Sales, Petugas Regsosek Kesulitan Mengihumpun Data Penghuni Komplek

Kerap Dianggap Sales, Petugas Regsosek Kesulitan Mengihumpun Data Penghuni Komplek

Karanganyar, Gatra.com - Petugas Program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki kendala untuk menembus keamanan pada komleks tempat tinggal dari kalangan elite. Tidak jarang, mereka (petugas Regsosek) dikira sales produk tertentu sampai dikira berniat kurang baik oleh petugas keamanan kompleks.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, Dewi Tri Rahayu mengatakan, kebanyakan kawasan perumahan elite tersebar di Kecamatan Colomadu memiliki sistem keamanan yang super ketat. Bahkan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni komplek, petugas Regsosek diberi alasan pemilik rumah sedang pergi. Satpam juga tak mau memberi nomor telepon sehingga petugas pun merasa dipersulit meski hanya ingin membuat janji bertemu.

"Hambatannya di perumahan elite. Sebenarnya pemilik rumah welcome. Hanya saja yang berwenang di penjagaan enggak membolehkan masuk," katanya, Rabu (2/11).

Lanjutnya, ia berharap kepada aparat pemerintah di tingkat desa/keluarahan hingga RT dapat membantu memberi solusi dari kendala yang dihadapinya sehingga tidak ada kendala berarti menyulitkan petugasnya.

Pendataan Regsosek ini dilakukan selama sebulan yang terhitung sejak 14 Oktober-14 November 2022, dengan target sebanyak 306.000 keluarga didata. Hingga kini pendataan sudah mencapai 54 persen. BPS Karanganyar, menerjunkan sebanyak 1.522 orang, dengan sasaran per satu petugas mendata sebanyak 250 keluarga.

Bupati Juliyatmono berharap, Regsosek mampu mengkroscek data kemiskinan ekstrem di Karanganyar, yang mencapai 122.141 jiwa atau 13 persen dari total penduduk. Sebab, data kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat diragukan kebenarannya.

162