Home Regional SDN Dukuhseti 02 Disegel Paksa, Ratusan Siswa Terlantar

SDN Dukuhseti 02 Disegel Paksa, Ratusan Siswa Terlantar

Pati, Gatra.com- Siswa SDN Dukuhseti 02, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terpaksa sebagian mengungsi ke sekolah lain, belajar bersama di rumah warga, hingga belajar secara online (daring), Senin (7/11). Model kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti itu ditempuh, lantaran sekolah ratusan anak didik tersebut disegel oleh pemilik Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Sunari.

Sebelumnya, sengketa kepemilikan lahan yang di atasnya berdiri Kantor Desa (Balaidesa) Dukuhseti dan gedung SDN 02 Dukuhseti masih buntu. Akibatnya, dua fasilitas publik itu disegel paksa oleh keluarga dan kuasa hukum Sunari yang mengaku sebagai pemilik sah lahan tersebut, Ahad (6/11).

Kepala SDN Dukuhseti 02, Endah Krismiati mengatakan, terpaksa mengambil kebijakan tersebut setelah gedung sekolahnya disegel. Baginya saat ini yang terpenting adalah anak didiknya tetap bisa mengenyam pendidikan.

Terlebih SDN Dukuhseti 02, disebutnya, merupakan satu-satunya sekolah dasar yang memiliki jumlah siswa terbesar di Kecamatan Dukuhseti. Tercatat ada sebanyak 181 siswa aktif yang menempuh pendidikan di sekolah yang terletak di ujung Utara kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

"Untuk siswa kelas 1 hingga kelas 3 mulai hari ini mengikuti kegiatan belajar melalui daring. Sementara untuk kelas 4 hingga kelas 6 diminta untuk mengikuti kegiatan belajar di SDN Dukuhseti 01. Total ada 181 siswa, dan ini merupakan jumlah terbesar siswa yang ada di Kecamatan Dukuhseti," bebernya saat ditemui di salah satu rumah warga, Senin (7/11).

Endah mengaku tidak tahu sampai kapan sistem belajar seperti ini akan diberlakukan. Ia hanya bisa berharap, permasalahan penyegelan sekolah bisa cepat selesai. Sehingga siswa-siswinya dapat kembali beraktivitas seperti semula.

"Jangan sampai anak-anak yang menjadi korban. Sehingga tidak efektif dalam menerima pelajaran. Semoga pemerintah segera memperhatikan dan mencarikan solusi terhadap anak didik kami," harap Endah.

108