Home Lingkungan Teknologi SCR Dinilai Paling Bisa Diandalkan Kurangi Emisi PLTU

Teknologi SCR Dinilai Paling Bisa Diandalkan Kurangi Emisi PLTU

Jakarta, Gatra.com - Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Dwi Sawung mengatakan bahwa teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) menjadi yang paling bisa diandalkan untuk mengurangi emisi dan polusi udara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"SCR salah satu yang terkini, sebenarnya banyak. Nah, dia itu (SCR) fungsinya untuk mengurangi nitrogen oksida (NOx)," katanya di Jakarta, Minggu (13/11).

Menurutnya, dengan SCR, NOx akan tereduksi. Dengan begitu, SCR akan mampu menurunkan angka NOx yang terbilang besar.

Baca juga: Penutupan Operasi PLTU Batu Bara Harus Libatkan Semua Pihak

Ia menegaskan bahwa penerapan SCR pada PLTU saat ini memang sangat diperlukan. Alasannya, karena polusi udara di bumi sudah tinggi. Di negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, China, dan Jepang teknologi ini sudah lama diterapkan.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, penerapan teknologi SCR ataupun Carbon Capture, Utilizaton and Storage (CCUS), bagi banyak kalangan memang tidak dianggap sebagai green energy. Teknologi ini merupakan pengembangan dalam rangka mengurangi gas karbon.

Baca juga: Kerusakan Lingkungan: Warga Minta Pemerintah Tinjau Ulang Proyek PLTU Sumsel I

"Tapi mengingat untuk pensiun dini pembangkit itu butuh biaya besar, maka pemanfaatan teknologi yang bisa mengurangi karbon, saya kira bagus. Apalagi 2060 kita menuju NZE yang mana energi fosil sebagai energi primer ini bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan dan diganti dengan EBT," jelasnya.

Mamit mengakui, teknologi ini memiliki kekurangan lantaran investasinya yang besar. Namun, jika dibandingkan dengan pensiun dini PLTU, teknologi ini masih jauh lebih lebiih murah.

"Teknologi SCR bisa diandalkan menuju green energy yang dicanangkan pemerintah," ucapnya.

174