Home Ekonomi Pemerintah Tingkatkan Investasi dan Kampanye Positif Minyak Sawit

Pemerintah Tingkatkan Investasi dan Kampanye Positif Minyak Sawit

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah mendorong kerja sama dengan Unilever dalam hal peningkatan investasi dan kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Chief Executive Officer Unilever Global Alan Jope di Nusa Dua, Bali mengatakan minyak sawit menjadi pendukung utama ekonomi RI. Ia pun menyinggung soal kendala ekspor minyak sawit ke Eropa.

"Diskriminasi yang dilakukan sangat merugikan Indonesia dalam hal ini. Pemerintah Indonesia berupaya keras menanggulangi diskriminasi tersebut,” ujar Menko Airlangga dikutip dalam keterangannya, Selasa (15/11).

Airlangga berharap Unilever dapat berperan membantu menggaungkan kampanye positif minyak sawit RI di Indonesia. Sebab, menurut dia selama ini minyak sawit Indonesia terus menjadi target kampanye negatif oleh berbagai kalangan.

Pemerintah, kata dia, menyepakati untuk tetap mendukung investasi Unilever di Indonesia, beberapa hal yang diberikan kepada Unilever seperti memastikan ketersedian pasokan energi hingga insentif fiskal khsusnya pada bisnis Unilever di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Sumatera Utara.

Sementara itu, Alan Jope menanggapi Airlangga. Ia menyebut Unilever berkomitmen, bakal meningkatkan investasinya di Indonesia dengan mendukung berbagai kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa.

Kendati, Alan Jope mengakui bahwa memang pada saat ini minyak sawit diasosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik di kawasan Eropa. Namun, menurut dia, banyak sekali industri di Eropa yang justru memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan baku karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya.

Jope mengatakan sejak tahun 2015 Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) telah melakukan investasi dan bisnis di KEK Sei Mangke. Adapun hingga tahun 2020, UOI, kata Jope, l telah melakukan investasi sebesar Rp2,5 triliun atau sekitar US$200 juta di KEK tersebut.

“Keberadaan investasi UOI di KEK Sei Mangke memiliki multiplier effects untuk perekonomian warga di sekitar. Bahkan perluasan investasi telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 600 orang serta lebih dari 3.000 orang tenaga kerja tidak langsung,” ungkap Alan Jope.

100