Home Kesehatan Kemenkes: Tak Ada Tambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut 2 Pekan Terakhir

Kemenkes: Tak Ada Tambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut 2 Pekan Terakhir

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia tidak mengalami peningkatan dlam satu pekan terakhir. Tercatat sejak Rabu (2/11) hingga Selasa (15/11) sore kemarin, jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak tetap berada pada angka 324 kasus.

“Jadi kita sangat bersyukur ya, dalam dua minggu terakhir ini, kasus di Tanah Air, jumlahnya tidak bertambah ya,” ujar Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, dalam konferensi pers virtual, pada Rabu (16/11).

Dia menyebut angka kesembuhan pasien mengalami penambahan menjadi 111 orang, sedangkan angka kematian pasien tetap berada pada angka 199 orang. Saat ini, tercatat hanya ada sebanyak 14 pasien yang masih menerima perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Jumlah pasien dirawat itu tercatat menurun dibanding perawatan rumah sakit sepanjang Oktober lalu. Jumlah tersebut bahkan sempat mencapai angka 84 kasus, pada Jumat (28/10). Sementara itu, tren perawatan rumah sakit cenderung menunjukkan penurunan jumlah pasien dirawat, sejak Rabu (2/11) hingga Selasa (15/11), dengan satu kali kenaikkan dari 25 kasus pada Jumat (4/11) menjadi 28 kasus pada Sabtu (5/11).

Baca Juga: Polri - Kemenkes Selaras soal Penurunan Jumlah Kasus Gagal Ginjal Akut

“Sejak tanggal 2 November inilah, kita lihat ini sangat menurun, sehingga sampai saat ini yang dirawat tinggal 14 orang ya. Mudah-mudahan yang ke-14 orang ini, setelah mendapatkan antidotum dan dapat terselamatkan,” ujar Syahril.

Syahril menambahkan bahwa, ke-14 pasien tersebut saat ini tengah berada pada stadium ketiga gangguan ginjal, yang mana menandakan bahwa gangguan tersebut sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan.

Syahril mengungkapkan data Kemenkes RI yang tercatat hingga saat ini, total ada sebanyak lebih dari 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut pada anak, yang terjadi pada masing-masing wilayah.

“Masih ada 27 provinsi yang saat ini memang terdaftar atau melaporkan kasus ini,” katanya.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Sejumlah 255 Kasus

Dari provinsi itu, ada tiga provinsi yang melaporkan hingga lebih dari 30 kasus gangguan ginjal akut pada anak. Diantaranya DKI Jakarta dengan total 83 kasus, Jawa Barat dengan total 41 kasus, serta Aceh dengan total 32 kasus.

Ketiga provinsi itu juga tercatat sebagai provinsi dengan angka kematian terbanyak. Bahkan melebihi 20 kasus, yakni DKI Jakarta dengan 47 kasus, Jawa Barat dengan 24 kasus, serta Aceh dengan 24 kasus.

Syahril menyimpulkan bahwa gagal ginjal akut misterius yang kasusnya tercatat meningkat dalam beberapa bulan terakhir itu disebabkan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop anak-anak, yang jumlahnya melampaui ambang batas aman.

39