Home Ekonomi Waduh Stok Beras Pemerintah Defisit, Dirut Bulog Sodorkan Opsi Impor

Waduh Stok Beras Pemerintah Defisit, Dirut Bulog Sodorkan Opsi Impor

Jakarta, Gatra.com - Perum Bulog dipastikan tidak mampu memenuhi target penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga 1,2 juta ton di akhir tahun 2022 ini.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR-RI di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (16/11).

Buwas pun memberi sinyal opsi importasi. Pasalnya, harga beras di tingkat petani, kata dia, sudah kepalang tinggi sekitar Rp10.500 - Rp11.000 per kilogram. Pemenuhan beras dari dalam negeri dikhawatirkan Buwas dapat memicu inflasi di masyarakat lebih tinggi. Selain itu, Buwas menyebut ketersediaan beras di lapangan memang cenderung terbatas di periode musim ini.

"Saya sudah sampaikan ke Badan Pangan Nasional bahwa kita harus cepat mengambil langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini. Kalau kita mendatangkan dari luar itu juga harus secepat mungkin," ujar Buwas dikutip secara virtual, Rabu (16/11).

Menurutnya apabila opsi impor beras menjadi pilihan terakhir, pemerintah harus gerak cepat. Musabab, ia mengatakan beberapa negara juga menutup ekspor beras mereka.

"Ini juga jadi pertimbangan kita yang berikutnya tentang angkutan, dapat tidaknya (angkutan) untuk kita bisa mengimpor?," ucapnya.

Adapun Buwas juga menyinggung soal nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang belakangan kian lesu. Pada sore ini, nilai tukar Rupiah pun diketahui melemah 62 poin di level Rp15.599 per Dolar AS.

"Ini juga akan mempengaruhi dari harga yang akan didatangkan (beras),"ucapnya.

Ia pun mewanti-wanti apabila pemerintah lambat memutuskan langkah antisipasi itu, Buwas yakin hal itu akan berdampak buruk terhadap kondisi pangan dalam negeri.

"Karena sekarang menjadi kebiasaan dan ukuran pangan itu yang pokoknya beras, ini akan mempengaruhi inflasi, mau tidak-mau kita harus menyiapkan kebutuhan yang pokok ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Buwas juga menyebut pada November ini stok CBP di gudang Bulog hanya tersisa sekitar 600 ribu ton. Padahal untuk mencapai stok ideal, pemerintah harus menyiapkan CBP sekitar 1,2 juta - 2,5 juta ton.

138