Home Lingkungan Akademisi: Perubahan Iklim Sudah Sangat Parah!

Akademisi: Perubahan Iklim Sudah Sangat Parah!

Kudus, Gatra.com - Akademisi sekaligus Chairman of Ahli Perubahan Iklim & Kehutanan Indonesia (APIKI), Mahawan Karuniasa menyatakan bahwa kondisi perubahan iklim saat ini sudah dalam situasi parah. Ia menyebutkan bahwa dampaknya akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia.

"Salah satu ukuran perubahan iklim adalah kenaikan suhu bumi. Bumi makin lama makin panas. Kalau terus begini, kehidupan dan lingkungan akan terdampak luar biasa," katanya dalam acara Talkshow Penanaman Pohon sebagai Tindakan Nyata untuk Pengendalian Perubahan Iklim di Kudus, Rabu (23/11).

Ia menyatakan bahwa suhu bumi saat ini mencapai sekitar 1,1-1,2, derajat celcius. Ia mengatakan bahwa suhu bumi harus dijaga jangan sampai mencapai 1,5 derajat celcius.

Mahawan mengatakan kondisi panas bumi tidak melebihi 1,5 derajat celcius berkaitan dengan emisi yang dihasilkan. Jumlah maksimal emisi tidak boleh lebih dari 33 gigaton pada 2030 mendatang. Namun dengan situasi saat ini, diperkirakan jumlahnya diperkirakan mencapai 58 gigaton.

"Kita harus mengurangi banyak sekali," katanya.

Ia menjelaskan bahwa dampaknya akan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Ini bisa mengganggu ketahanan pangan, ketersediaan dan kualitas air, kesehatan, meningkatnya penyakit menular, hingga migrasi yang diakibatkan perubahan kondisi wilayah akibat banjir atau longsor. Mahawan juga menyinggung bahwa perubahan ekosistem di darat dan laut turut akan terjadi sehingga berpengaruh dalam kehidupan manusia.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan penanaman pohon. Ia menyebutkan bahwa sumber penyerapan utama emisi karbon adalah pohon, sehingga penting untuk terus menjaga lingkungan.

"Pohon mulai ditanam dari bibit, setiap pertumbuhan pohon, itu menyerap karbon. Karbon diserap berubah jadi serat, pohon makin besar karena menyerap karbon, terus begitu sampai dia mati," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa dalam menanam pohon, tetap harus memperhatikan wilayahnya. Menurutnya dalam satu wilayah, sejumlah 30% laham dimanfaatkan sebagai hutan adalah kondisi yang cukup ideal, dan lahan sisanya bisa dimanfaatkan sebagai permukinan dan pertanian bagi kehidupan manusia.

 

91