Home Hukum Saksi Penyidik: Saya Dianggap Berskenario

Saksi Penyidik: Saya Dianggap Berskenario

Jakarta, Gatra.com - Kanit 1 Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Rifaizal Samual mengungkap bahwa dirinya sempat dituduh ikut berskenario bersama Ferdy Sambo, terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Padahal, sebagai penyidik, Samual pada saat itu harus menghadapi keterangan yang terus berubah-berubah dari Bharada E.

"Saya dianggap berskenario. Padahal, pada saat itu, dan saat ini sudah terbuka, dan sudah terbukti, bahwa saya balik bertanya kepada Richard, karena ada juga pernyataan yang berbeda, pada saat saya interogasi di TKP, dan (saat) saya menginterogasi yang bersangkutan, pada saat mereka melaksanakan peragaan di Paminal," jelas Samual, dalam sidang pemeriksaan saksi terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di PN Jakarta Selatan, Selasa (29/11).

Samual secara rinci menyatakan, Bharada E memberikan pernyataan yang berbeda dalam dua kali pemeriksaan yang berbeda pula. Perbedaan itu, kata Samual, terletak pada momentum saat Bharada E melesatkan peluru panas terhadap Brigadir J, dalam skenario tembak-menembak yang pada waktu itu belum terungkap.

"Yang pertama, Richard pada saat itu sempat menuruni anak tangga sampai ke arah bawah. Kemudian, yang kedua, Richard pada saat itu menyampaikan, sebelumnya kan Richard menyampaikan bahwa dalam posisi sesaat sebelum dia tertelungkup, dia menembakkan satu lagi di bagian kepala," jelasnya. Samual menjelaskan, keterangan tersebut diungkapkan Bharada E di tempat kejadian peristiwa, di rumah dinas Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7) sore, sesaat setelah penembakan terjadi.

Namun, pernyataan itu berubah pada saat Bharada E melakukan pemeriksaan di ruang Biro Pengamanan Internal (Biro Paminal) Polri, pada Sabtu (9/11) dini hari. Saat itu, ia mengaku menembakkan satu lagi peluru pada saat Brigadir J telah jatuh telungkup.

"Kemudian, pada saat di tanggal 9 (Juli) dini hari, keterangan dari Richard itu berubah. Perubahannya adalah, pada saat Almarhum sudah jatuh, baru dia menembakkan satu kali," kata Samual.

Menurutnya, perubahan keterangan Bharada E itu baru disadarinya dalam pemeriksaan di Paminal. Ia kemudian memanggil Bharada E untuk kembali menanyai ajudan Ferdy Sambo itu fakta di balik penembakan tersebut.

"Saya panggil Richard, saat itu saya tanyakan, itu pertanyaan saya yang keempat kali. 'Chard, tolong jujur. Sebenarnya bagaimana peristiwa ini?'. Dia bilang pada saya pada saat itu, 'Memang kayak begitu, Komandan, mau bagaimana lagi? Memang faktanya seperti itu'," kata Bharada E, dalam kesaksian itu.

Menurut Samual, Bharada E bahkan tetap bersikeras meyakinkannya bahwa apa yang ia ceritakan pada saat itu adalah fakta yang terjadi di lapangan. Padahal, Samual sudah berulang kali menanyakan hal yang sama terhadap Bharada E.

"Pada saat di TKP, kemudian juga pada saat di Provost, dua kali saya tanyakan berulang-ulang. Saya bilang, 'Saya penyidiknya, Richard. Bagaimana peristiwa ini sebenarnya, bagaimana? Coba kamu ceritain'. Dia meyakinkan saya, 'Memang begitu, Komandan. Ya saya mau bagaimana lagi? Memang tembak-menembak, Ndan'," ungkap Samual.

Meski begitu, Samual tidak dapat memastikan apakah pada saat itu Brigadir J telah mendapatkan arahan dari pihak lain untuk mengatur poin-poin pernyataannya. Ia hanya menegaskan bahwa kesaksian itu Bharada E katakan dengan ekspresi yang tenang dan biasa.

"Saya tidak mengetahui apakah pada saat itu sudah ada penyampaian dari seseorang atau yang lain, saya tidak tahu. (Penyampaiannya) tenang. Biasa," ujarnya.

122