Moskow, Gatra.com - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa militer Rusia harus mengerahkan senjata generasi mendatang dalam peperangan di Ukraina.

“Kita perlu terus meningkatkan dan menciptakan sistem canggih dengan penerapan selanjutnya dalam operasi militer khusus,” kata Shoigu pada pertemuan dewan menteri, dikutip AFP, Rabu (30/11).

Shoigu tidak merinci jenis sistem senjata inovatif yang dia maksudkan atau apakah ini menandai perubahan strategis dalam kampanye militer Rusia memerangi Ukraina.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Rusia Bantah Lancarkan Serangan Rudal

Namun pernyataannya itu memperlihatkan adanya kemunduran di medan perang selama berbulan-bulan, sehingga memaksa pasukan Rusia mundur dari wilayah yang dikuasainya di setidaknya tiga wilayah Ukraina.

Dia menyebut senjata jarak jauh generasi mendatang berpresisi tinggi, drone, dan sistem perang kontra-baterai sebagai faktor kunci untuk mengalahkan musuh secara efektif.

“Pasukan rudal dan artileri memainkan peran penting dalam hal ini,” kata Shoigu.

“Hari ini kita akan membahas langkah lebih lanjut untuk membangun kemampuan tempur pasukan rudal dan artileri, dengan mempertimbangkan pengalaman yang sudah terjadi,” ujarnya.

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Perang Skala Besar Libatkan China, India dan 11 Negara

“Kementerian Pertahanan Rusia akan fokus pada pembangunan infrastruktur senjata nuklir pada 2023,” kata Shoigu pada rapat dewan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali mengisyaratkan kemampuan nuklir Moskow saat invasi sembilan bulan negaranya ke Ukraina.

Shoigu menambahkan bahwa 300.000 pasukan cadangan dan sukarelawan telah dikerahkan dan melewati lebih dari 100 kamp pelatihan Rusia dan Belarusia dalam dua bulan sejak Putin memerintahkan mobilisasi.

Pendanaan untuk pertahanan negara diperkirakan akan meningkat sebesar 150% pada tahun 2023 dan untuk memastikan Angkatan Bersenjata diberikan pasokan senjata dan perlengkapan yang konsisten.