Home Ekonomi Menko Perekonomian Optimis Industri Baja Meningkat 100 Juta Ton Tahun 2045

Menko Perekonomian Optimis Industri Baja Meningkat 100 Juta Ton Tahun 2045

Surabaya, Gatra.com - Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pembangunan industri baja menuju 100 juta ton, merupakan keniscayaan agar mampu membangun kemandirian industri nasional. 

Hal itu ia sampaikan ssaat secara resmi membuka gelaran Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum 2022, di Grand City Surabaya, pada Kamis (01/12 ) pagi.

“Industri baja nasional merupakan salah satu pilar utama bagi pembangunan Indonesia Maju. Saat ini kebutuhan baja nasional berada pada kisaran 16 juta ton dan akan meningkat menjadi 100 juta ton pada tahun 2045, saat kita menargetkan menjadi negara maju dengan kekuatan ekonomi terbesar nomor 4 di dunia,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Industri Baja Berperan Penting Dalam Pembangunan, IISIA Akan Gelar IBF 2022

“Terkait neracaya perdagangan kita ketahui sampai Oktober ini surplus 5,67 miliar melanjutkan selama 30 bulan berturut-turut dan tahun ini neracaya perdagangan sudah mencapai Rp 45,52 miliar dan ini sebagian besar akibat tiga komoditas ekspor yaitu baja, ekspor batu bara, dan sawit,” imbuhnya.

Dalam acara yang diselenggarakan IISIA bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) itu Menko Perekonomian juga menyebutkan bahwa Industri besi baja mempunyai peran yang strategis. Sektor ini pertumbuhannya 20,16 persen lebih tinggi dibanding sektor lain. Dan juga kinerja ekspor sampai Oktober sebesar Rp 23,15 miliar dan ini meningkat mendekati 40 persen di periode yang sama di tahun 2021.

“Diperkirakan pada 2030 ekspor baja bisa mencapai US$80 miliar. Jadi ini pertumbuhan yang luar biasa. Untuk mendorong sektor besi baja pemerintah memberikan beberapa insentif antara lain tax holiday tax allowance dan meng-keep harga gas bumi di US$6,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Industri Baja Indonesia Merugi, Ada Upaya Masif

Dengan semakin maraknya industry 4.0, dia berharap produktivitas sektor baja meningkat. Industri baja bisa meningkatkan produksi menjadi 17 juta ton pada 2025 sampai 2035. 

Menurutnya roadmap pencapaian 25 juta ton ini menjadi penting dalam pengembangan industri nasional 2015-2025 ini.

“Pemerintah terus mendorong industri strategis terutama pengguna industri baja agar turunannya bisa menghasilkan produk-produk yang berdaya saing dan mendorong ekosistem terutama untuk industri konstruksi, otomotif, maupun industri pendukung pengembangan industri pembangkit listrik, yang diharapkan bisa meningkatkan utilisasi industri baja karbon,” kata Airlangga.

128