Home Ekonomi Indef: Jelang Pesta Demokrasi 2024, Ekonomi RI Dibayangi Ketidakpastian

Indef: Jelang Pesta Demokrasi 2024, Ekonomi RI Dibayangi Ketidakpastian

Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan ketidakpastian ekonomi global di tahun 2023 semakin nyata. Terlebih tahun depan mulai masuk tahun politik jelang pesta demokrasi 2024.

"Ketidakpastian global berimplikasi ke dalam situasi domestik, yang mana tahun depan juga tahun politik penuh ketidakpastian," ujar Tauhid dalam membuka Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (5/12).

Menurut Tauhid, ketidakpastian tersebut didasari dengan kondisi ekonomi RI jelang pemilihan umum di tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada menunjukkan bahwa biasanya setahun sebelum pemilu kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tren penurunan. "Stock Exchange 2013 - 2018 trennya turun," ujarnya.

Saat ini IHSG masih berada di sekitar angka 7.022,78. Menurut Tauhid, posisi IHSG di angka tersebut masih dibaca oleh pasar (market) sebagai ketidakpastian di tahun depan. Mengingat berbagai risiko ekonomi global terus menghantui berbagai negara, termasuk RI.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut hingga tahun depan. Tauhid membeberkan, sejumlah analisis menyebutkan kemungkinan perang akan tetap berlangsung hingga akhir tahun depan.

"Beberapa analis juga mengatakan, Presiden Ukraina bisa menegosiasikan apabila ada pergantian Presiden Rusia. Tapi itu juga sulit untuk kita prediksi," tuturnya.

Kemenangan salah satu pihak antara Rusia atau Ukraina, kata Tauhid, juga akan menimbulkan suatu polemik baru yang berkepanjangan. Menurutnya, apabila Rusia nantinya memenangkan peperangan, hal itu ditakutkan berimplikasi pada sanksi hebat yang bakal diterima Kremlin.

"Dan ini akan berakibat juga bagi situasi dunia," ucapnya.

Karena itu, ketegangan geopolitik global dan sejarah buruk tren ekonomi RI jelang pesta demokrasi perlu dihadapi dengan berbagai upaya kewaspadaan dan antisipatif. Sebab, gejolak ekonomi global saat ini dan tahun mendatang, kata dia, diakui begitu gelap dan sulit diprediksi.

"Indonesia harus memiliki skenario bagaimana menghadapi ketidakpastian yang cukup tinggi tahun depan," tandasnya.

192