Home Hukum Pengamat: OTT KPK Justru Bawa Nama Indonesia Baik

Pengamat: OTT KPK Justru Bawa Nama Indonesia Baik

Bali, Gatra.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyatakan sangat tidak tepat Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan operasi tangkap tangan (OTT) yang jamak dilakukan KPK membuat jelek nama Indonesia sebagaimana yang dimuat oleh banyak media.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 yang digelar KPK dan sejumlah kementerian/lembaga lainnya.

“Justru yang benar sebaliknya, semakin banyak OTT dilakukan oleh KPK, membawa nama Indonesia lebih baik, bagus dan mendorong masuknya investasi ke Indonesia,” tegas Emrus dalam rilisnya, Rabu (21/12)

Oleh karena itu, Emrus menolak tegas pernyataan Luhut tersebut karena menguntungkan bagi para (calon) pelaku koruptor.

“Saya menyarankan agar Luhut segera menarik pernyataan tersebut dan tidak ada salahnya LBP minta maaf di ruang publik karena pernyataan tersebut sangat bertolakbelakang dengan pendidikan anti korupsi di tengah masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, mengkritik cara kerja Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Luhut mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) KPK sebenarnya tidak efektif. Selain itu, OTT KPK justru membuat citra buruk bagi Indonesia.

Luhut meyakini bahwa digitalisasi pada berbagai sektor akan membuat OTT terkait pidana korupsi tidak lagi terjadi. Luhut lebih mendorong transformasi digital dalam pemberantasan korupsi dan perlu dilakukan lebih masif.

Pernyataan Luhut juga mengundang tanggapan dari mantan penyidik KPK Novel Baswedan yang menyampaikan tak setuju dengan pernyataan Luhut soal OTT membuat negara mendapatkan citra buruk.

242