Home Regional Puncak Hujan di Jateng Januari-Februari, BNPB dan BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca

Puncak Hujan di Jateng Januari-Februari, BNPB dan BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca

Jakarta, Gatra.com – Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan, puncak musim hujan di Jawa Tengah (Jateng) dipredikasi terjadi pada Januari hingga Februari 2023. BMKG melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.

Abdul Muhari menyampaikan keterangan tersebut dalam siaran pers Senin malam (2/1). Ia menyampaikan, prediksi puncak musim hujan di Jateng sebagaimana disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: BNPB Berikan Rp4,2 Miliar untuk Penanganan Darurat Banjir Jateng

Selain potensi hujan lebat, kata Muhari, sebagaimana disampaikan Dwikorita, wilayah Jateng juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dan angin.

Untuk mengantisipasi potensi hutan lebat, BNPB bersama BMKG telah mengoperasikan 1 pesawat Casa TNI untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jateng sejak Minggu (1/1).

Upaya modifikasi cuaca diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan yang turun. Garam akan ditabur di atas Laut Jawa sehingga awan-awan dipaksa “menurunkan” hujannya sebelum memasuki wilayah Jateng.

“Kita memang tidak bisa mencegah, namun harapannya dapat mengurangi intensitas hujan yang tadinya lebat menjadi sedang, dan sedang menjadi ringan,” kata Dwikorita.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan BNPB, khususnya bantuan TMC. “Dua hari ini hujannya berhenti berkat TMC yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG berhasil sehingga banjir bisa surut,” katanya.

Kepala BNPB bersama Ganjar dan Dwikorita berkesempatan untuk meninjau langsung dapur umum di Taman Brotojoyo, Desa Sentoso, Kecamatan Semarang Utara. Dalam satu hari dapur umum dapat membuat 1.500 nasi bungkus yang akan dibagikan kepada warga terdampak banjir di Kota Semarang.

Tinjauan selanjutnya dilakukan di Stasiun Tawang yang sempat terendam saat banjir melanda Kota Semarang pada Sabtu (31/12/2022). Saat ini, air sudah surut total dan operasional kereta api sudah kembali normal.

“Kemarin kita tahu ada kurang lebih 10 jadwal yang dibatalkan akibat banjir. Hari ini [Senin] sudah bisa surut total salah satunya juga berkat TMC yang didukung oleh BNPB dan BMKG, terima kasih banyak," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta kepada jajarannya untuk senantiasa memonitor jalur lalu lintas transportasi, baik darat, laut, maupun udara mengingat cuaca yang sedang tidak menentu. Ia juga mengimbau bupati dan wali kota untuk berpatroli meninjau langsung kondisi di lapangan.

Baca Juga: Jalan Pati - Grobogan hingga RSUD Kayen Terendam Banjir

“Lakukan patroli, pastikan logistik dam peralatan siap dan memadai. Kalau kurang segera dilist apa-apa saja agar bisa segera kami mintakan ke BNPB,“ ujar Ganjar.

Turut hadir dalam rapat dan kunjungan tersebut Ketua DPRD Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jawa Tengah, Danlanal Jawa Tengah, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, serta bupati/wali kota dan Kalaksa BPBD se-Jateng.

117