Home Regional PKB Minta Pemprov Jateng Prioritaskan Bantu Ponpes Terdampak Banjir di Grobogan

PKB Minta Pemprov Jateng Prioritaskan Bantu Ponpes Terdampak Banjir di Grobogan

Grobogan, Gatra.com - Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah Denny Septiviant prihatin atas kondisi sarana dan prasarana pondok pesantren di Grobogan yang terdampak banjir. Dia meminta pemerintah memprioritaskan perbaikan pesantren.

Berdasarkan laporan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Grobogan, setidaknya sebanyak 15 bangunan pondok pesantren di Grobogan dilaporkan mengalami kebanjiran. Namun tidak ada korban jiwa dari kalangan pesantren.

"Sekarang kondisinya masih terus perlu perhatian di mana pesantren-pesantren di Grobogan yang menjadi korban banjir ini benar benar kehilangan sarana untuk belajar, maupun sarana untuk tinggal,” ujar Denny saat menyambangi Ponpes Jaesul Falah dan Ponpes Manbaul A'la, di Grobogan, Jumat (6/1).

Baca Juga: 100 Bacaleg PKB Grobogan Ikuti Pembekalan Idiologi Politik, Ini Target Perolehan Kursi DPRD

Atas dasar itu, selain bantuan kepada rumah, dia minta kepada Dinas terkait pada pemerintah provinsi pada umumnya, untuk segera menurunkan bantuan secepatnya bagi fasilitas belajar dan mengajar terutama pesantren yang terdampak langsung.

“Jangan sampai aktivitas di pondok pesantren terhenti semua pendidikan dan pengajarannya dalam waktu yang lama," sambung Denny.

Rombongan PKB menyerahkan sejumlah logistik untuk POSKO Banjir MWC NU Kecamatan Brati. (IST)

Anggota FPKB DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Dapil Grobogan dan Blora ini juga menyatakan, perhatian pemerintah terhadap kondisi pondok pesantren terdampak banjir tersebut perlu menjadi prioritas. Sebab, menurutnya, proses belajar santri yang jumlah begitu besar terhenti paska banjir. Dia menilai hal ini menyangkut masa depan generasi muda.

"Ini hendaknya jadi prioritas karena menyangkut nasib masa depan generasi muda kita. Angkatan muda yang begitu besar jumlahnya yang membutuhkan perhatian. Karena itu mendesak untuk ditangani rehabilitasi dan renovasi bangunan baru agar kedepan dapat tahan bencana banjir,” tegasnya.

Dalam kunjungannya itu, Denny menemukan sejumlah fakta bahwa ada sebagian pondok pesantren terdampak banjir saat ini diliburkan. Oleh karena itu, dia berharap perhatian pemerintah perlu diprioritaskan agar proses belajar para santri kembali normal.

"Ya sementara beberapa sudah beraktivitas walau di tengah-tengah banjir, sebagian dipulangkan (libur) untuk itu agar semua ada percepatan penanganan," ujar Denny.

Sementara itu, pengasuh ponpes PP Jaesul Falah Kiai Muhammad Muttaqi yang terletak di Desa Lemah Putih Kecamatan Brati menyambut baik kehadiran rombongan PKB. Kedatangan rombongan DPC PKB diharapkan bisa menambah semangat warga untuk bangkit, terutama para santri.

"Terimakasih atas kunjungannya Pak Denny dan rombongan PKB. Kebetulan saat ini santri diliburkan, sehingga asrama santri saat ini kita buka apabila masyarakat sekitar pesantren butuh tempat sementara,” ujarnya.

Dia menyebutkan, Desa Lemah Putih ini adalah salah satu desa terdampak parah. Untuk bangunan pesantren sepintas memang terlihat masih utuh, tapi sebenarnya mulai rapuh dan bahkan beberapa bagian yang nampak retak.

Denny berdialog dengan Pimpinan Ponpes PP Jaesul Falah Kyai Muhammad Muttaqi di Ponpes yang terkena banjir. (IST)

“Mohon doanya kami kuat untuk membangun kembali. Semoga doa dan bantuan seluruh rombongan PKB memberikan wasilah untuk masa depan pesantren setelah terkena musibah gempa ini," sambungnya.

Membersamai Denny, hadir Mustain, SAg. (ketua DPC PKB Grobogan), Mansata Indah Maratona dan Muhlisin (FPKB DPRD Kabupaten Grobogan), Syaidun, SAg. (Ketua FKPP Grobogan), dan Fathoni (Wakil Ketua DPC PKB Grobogan).

Beberapa anggota rombongan dari unsur NU seperti LPBI, LAZISNU, Ansor, Fatayat dan BAGANA yang menyertai juga menyempatkan diri memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir Grobogan dengan bermain lato-lato dan mendirikan sejumlah posko distribusi bencana.

629