Home Hukum Kuat Ma'ruf Ungkap Skenario Permintaan Sambo di Kasus Pembunuhan Brigadir J

Kuat Ma'ruf Ungkap Skenario Permintaan Sambo di Kasus Pembunuhan Brigadir J

Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf mengungkapkan skenario yang Ferdy Sambo sebut harus dituturkan Kuat selama pemeriksaan terkait dengan kronologi tewasnya Brigadir J. Hal itu berkaitan dengan peristiwa penembakan pada Jumat (8/7) tersebut.

Adapun, skenario itu Sambo tuturkan ketika Kuat, bersama dengan Ricky Rizal dan Bharada E dibawa ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri untuk dimintai keterangan terkait peristiwa penembakan tersebut, di ruangan Biro Provost. Namun, di tengah pemeriksaan, Sambo datang ketika Kuat baru menjelaskan seputar peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

"Kita dipisah dulu, dipanggil, dibawa ke ruangan beda [dengan ruang pemeriksaan tadi]. Terus, Bapak ngobrol sama Ricky sama Richard, waktu itu saya masih diam ya, terus Bapak nanya ke saya, 'At, tadi kamu ngomong apa?'. [Saya jawab], 'Saya baru ngomong di Magelang, Pak'," jelas Kuat, dalam sidang pemeriksaan terdakwa, Senin (9/1).

Jawaban Kuat itu rupanya membuat Ferdy Sambo mengaduh. Namun, Mantan Kadiv Propam itu dengan cepat mengganti pertanyaannya, dan meminta Kuat menjelaskan aktivitasnya sebelum Sambo tiba di rumah dinas tersebut. Kuat pun menjawab bahwa saat itu, ia sedang menutupi pintu-pintu rumah.

"[Sambo bilang], 'Kamu nanti ngomongnya begini saja. Kamu lagi nutup pintu balkon, ada suara tembakan, kamu tiarap. Jadi, kamu mendengar tembakan, tapi enggak tahu yang tembak-tembakan siapa'," ujar Kuat, menirukan kalimat Sambo saat itu.

Menurut Kuat, saat itu dirinya hendak melayangkan protes atas perintah Sambo. Namun, atasannya itu lantas menyela protes Kuat dan memintanya mengikuti skenario tersebut untuk menyelamatkan Bharada E.

Adapun, dalam kronologi penembakan versi Kuat, Bharada E disebutnya telah meloloskan lebih dari tiga kali tembakan ke arah Brigadir J, tepat setelah Sambo memerintahkan Bharada E dengan berkali-kali mengucapkan kalimat "Hajar Chad!".

"Kata Bapak, 'Sudah lah, At! Ikutin saja, ini untuk bela Richard! Jelas ya?'," tutur Kuat.

Setelah perintah itu, Kuat mengaku segera kembali ke ruangan tempat ia sebelumnya menjalani pemeriksaan. Namun, pemeriksaan itu justru tak dilanjutkan. Mereka pun pindah ke ruangan untuk kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan, di mana Kuat mulai berujar sesuai skenario yang Sambo berikan padanya.

214