Home Regional KPID Jateng Sebut Tayangan Kekerasan Dominasi Isi Siaran TV Selama 2022

KPID Jateng Sebut Tayangan Kekerasan Dominasi Isi Siaran TV Selama 2022

Semarang, Gatra.com - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah menyebutkan pelanggaran tayangan kategori kekerasan mendominasi isi siaran TV sepanjang 2022.

Koordinator Bidang Isi Siaran KPID Jawa Tengah (Jateng), Ari Yusmindarsih menyatakan dari hasil temuan 1.237 isi siaran TV sepanjang 2022 sebesar 39% adalah kategori kekerasan.

“Persentase temuan tayangan kategori kekerasan 2022 naik dibandingkan atas tahun sebelumnya sebesar 34 persen,” katanya, Senin (16/1).

Selain kategori kekerasan, lanjut Ari juga ditemukan pelanggaran isi siaran tentang perlindungan anak sebesar 27%. Prosentasenya turun tahun dari sebelumnya sebesar 32%.

Peningkatan juga terjadi pada temuan potensi pelanggaran siaran iklan yang tahun lalu sebesar 7,7% pada tahun 2022 meninkatkan menjadi 14%.

Menurut Ari, peningkatan potensi pelanggaran siaran iklan sebagian masih beririsan dengan perlindungan anak, karena terkait dengan siaran iklan dewasa yang disiarkan di luar ketentuan jam dewasa yakni pukul 22.00 WIB-03.00 WIB.

“Temuan siaran iklan lebih banyak terkait dengan penggunaan kata-kata superlatif atau memuji produk secara berlebihan, seperti klaim satu-satunya yang terbaik atau menjadi satu-satunya yang memiliki manfaat tertentu,” ujarnya.

Dalam pemantauan siaran iklan imbuh Ari, selain berpedoman pada Undang-undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) juga merujuk pada Etika Pariwara Indonesia (EPI) dan peraturan terkait lainnya.

“Secara eksplisit ditegaskan pada Pasal 43 P3 dan Pasal 58 P3SPS, bahwa dalam siaran iklan lembaga penyiaran wajib tunduk pada peraturan-peraturan periklanan dan EPI,” katanya.

Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Jateng, Asih Budiastuti menambahkan konten kekerasan termasuk menjadi perhatian utama.

“Unsur kekerasan sangat beragam bentuk dan tingkat fatalitasnya, jadi secara bertahap kita akan minimalisasi,” uajrnya.

Asih berharap media semakin ramah tanpa adanya unsur kekerasan agar bisa menjadi sarana edukasi guna menumbuhkembangkan karakter dan psikologi anak secara optimal.

120
tv