Home Regional Optimis KUMKM Bisa Diandalkan, Khofifah Luncurkan Program Kredit Sejahtera Bunga 3%

Optimis KUMKM Bisa Diandalkan, Khofifah Luncurkan Program Kredit Sejahtera Bunga 3%

Surabaya, Gatra.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis bahwa Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) dapat menjadi penyangga utama perekonomian provinsi yang dipimpinnya.

Optimisme itu didukung dengan peluncuran Program Kredit Sejahtera (Prokesra) melalui Bank UMKM Jatim. Prokesra merupakan program kredit murah dengan suku bunga kredit yang seharusnya 12,15% menjadi 3%. Pemprov Jatim memberikan subsidi sebesar 9,25% untuk menurunkan bunga tersebut.

"KUMKM ini bisa menjadi penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi. Karena itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/01/2023).

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Picu Impor Desember 2022 Tembus US$19,94 Miliar

Khofifah menyebut bahwa total kredit yang telah disalurkan oleh Bank UMKM dalam jangka waktu 4 bulan ini mencapai Rp15,19 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 1.792 pelaku usaha mikro.

“Semoga dengan adanya Prokesra ini dapat membantu perputaran modal pelaku usaha mikro, agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online. Ke depan, program kredit murah ini akan terus kami tingkatkan, agar semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses,” Ujar Khofifah.

Selain kredit lunak, Pemprov Jatim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dan koperasi Jawa Timur yang salah satunya melalui sertifikasi dan standardasi. Pemprov Jatim juga memberikan pendampingan untuk branding ulang logo dan kemasan, serta foto produk.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Bantu UMKM Lebih Berkembang

“Produk UMKM kita tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran, apalagi jika dilengkapi sertifikasi dan ditingkatkan kualitas kemasannya agar dapat semakin menarik konsumen. Oleh karena itu, kita juga melakukan berbagai fasilitasi standarisasi untuk produk Koperasi UMKM dan pendampingan untuk pembuatan desain logo sampai dengan pembuatan kemasan yang menarik," jelas Khofifah.

Proses rebranding yang dimaksud Gubernur Jatim itu difasilitasi melalui Millennial Job Center (MJC). Pemprov Jatim di tahun 2022 lalu mendapat Corporate Social Responsibility (CSR) berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI untuk mendukung program branding ulang produk UMKM ini.

"Dan syukur alhamdulillah, di tahun 2022 kemarin kami mendapat CSR berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI. Ini menjadi bukti terciptanya sinergi dan kolaborasi yang apik dari berbagai pihak untuk pemberdayaan KUMKM di Jawa Timur,” lanjutnya.

Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Antara Dibutuhkan dan Tidak, Lebih Untungkan Siapa?

Selain itu, bentuk dukungan lain yang dijelaskan oleh Khofifah adalah coworking KUKM Space yang bertempat di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. Terdapat juga Podcast Sering Sharing Sinobar sebagai wadah meningkatkan wawasan tentang koperasi dan UMKM yang menghadirkan para pelaku koperasi dan UMKM sukses, terutama dari generasi milenial sebagai pembicara.

Khofifah juga menyampaikan bahwa bentuk dukungan softskill pun diberikan. Salah satunya adalah gelaran workshop digitalisasi pemasaran yang menggandeng berbagai platform marketplace e-commerce terkemuka di Indonesia serta kolaborasi dengan platform Kasir Pintar untuk mendorong digitalisasi transaksi oleh UMKM.

"Pada tahun 2022, telah dilakukan pelatihan on-boarding di kampus UKM Shopee dengan sasaran mencapai 2 ribu pelaku UMKM," katanya.

Baca Juga: Jelang Rilis Data Permintaan Global, Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun

Di akhir, Gubernur Jawa Timur itu optimis bahwa KUMKM di Jatim akan naik kelas dan masuk ke kancah internasional. Ia menyebutkan bahwa jalan masuk ini salah satunya melalui misi dagang dan peningkatan kerja sama dengan masyarakat Jatim yang berada di luar negeri.

"Ke depan, dalam rangka mendorong KUMKM naik kelas dan go global, akan dilakukan test market sebagai bagian penjajakan pasar luar negeri dan peningkatan kerjasama dengan diaspora luar negeri sebagai upaya perluasan pasar ekspor produk UMKM," tutupnya.

38